Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Wapres: Pancasila Sebagai Ideologi Masih Relevan

Senin, 14 November 2022 22:14 WIB
Wapres Maruf Amin saat menghadiri acara Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila kepada Aparatur Pemerintah Provinsi Banten. (Foto: Ist)
Wapres Maruf Amin saat menghadiri acara Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila kepada Aparatur Pemerintah Provinsi Banten. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Presiden, Ma'ruf Amin menegaskan, Pancasila sangat relevan dalam menghadapi tantangan zaman. Kiai Ma'ruf menceritakan, dalam perjalanan sejarah bangsa pascakemerdekaan, Pancasila sebagai dasar negara dihadapkan pada berbagai tantangan yang tidak ringan. Salah satunya, perkembangan konsep demokrasi yang menuntut lebih banyak keterbukaan dan kebebasan.

Namun, Maruf menegaskan, terlepas dari lika-liku dinamika perkembangan zaman, Pancasila tetap teguh menjadi pandu kehidupan berbangsa dan bernegara di Tanah Air. Sebab menurutnya, Pancasila adalah ideologi yang hidup dan dinamis, serta tetap relevan dan mampu menjawab aneka tantangan zaman.

“Pancasila bukan dogma ideologi yang kaku, melainkan nilai-nilai luhur yang adaptif, inovatif, dan kreatif untuk menyikapi tantangan dalam beragam skala, baik regional, nasional, maupun global,” kata Ma'ruf saat menghadiri acara Penguatan Pembinaan Ideologi Pancasila kepada Aparatur Pemerintah Provinsi Banten, di Pendopo Gubernur Banten, Serang, Banten, Senin (14/11).

Baca juga : Wapres Tingkatkan Kerja Sama Perdagangan Dengan Mesir

Lebih lanjut, Ma’ruf menuturkan bahwa Pancasila merupakan kesepakatan mulia yang lahir sebagai ideologi dasar negara yang menyatukan tekad semua orang dan golongan untuk memerdekakan Indonesia. “Kalau bahasa agamanya, Pancasila itu adalah kalimatun sawa (kata yang sama), titik temu yang menyatukan, sehingga semua bangsa Indonesia menerima sebagai ideologi negara, kebangsaan,” terangnya.

Oleh karena itu, Pancasila dan agama khususnya Islam tidak saling bertentangan dan menegasikan, tetapi justru saling menguatkan. “Seorang muslim yang baik, dia bisa menjadi Pancasilais. Seorang Pancasilais juga bisa [menjadi] seorang muslim yang baik. Jadi, muslim kaffah (menyeluruh) bisa seorang Pancasilais, Pancasilais bisa seorang muslim kaffah,” ujarnya.

Lebih jauh, Ma’ruf memaparkan, Pancasila merupakan kristalisasi nilai-nilai yang mengilhami lahirnya bangsa Indonesia, yaitu nilai ketuhanan, kemanusiaan, persatuan, demokrasi hikmah kebijaksanaan, dan keadilan sosial.

Baca juga : Wapres: Saatnya BSI Mengarungi Samudra, Menjadi Top 10 Global Islamic Bank

“Jadi, Pancasila, Undang-Undang Dasar 1945, NKRI, itu kalau bahasa agamanya itu termasuk kesepakatan nasional, al mitsaq al wathani,” ungkapnya.

Sehingga, ia pun sering menyebutkan bahwa Indonesia adalah negara kesepakatan (darul mitsaq). “Karena itu, kita tidak boleh mengingkari kesepakatan, sehingga orang-orang tidak boleh mengubah, mencederai kesepakatan, [karena] itu namanya mukhlafatul mitsaq. Mengganti Pancasila, mengganti NKRI, mengganti Undang-Undang 1945 itu namanya mukhalafatul mitsaq,” tegasnya.

Untuk itu, pada kesempatan ini, Ma’ruf mengajak, segenap bangsa Indonesia, khususnya Aparatur Sipil Negara (ASN) untuk terus mengamalkan nilai-nilai luhur Pancasila secara konkret.

Baca juga : Berbagi Pengetahuan Soal Seismik, Elnusa Sambangi Institut Teknologi Surabaya

“ASN tidak hanya dituntut untuk berkompetensi teknis, manajerial, dan sosio-kultural, tetapi juga ASN berintegritas dan berjiwa Pancasila. Nilai-nilai luhur Pancasila harus terinternalisasi pada jiwa, pola pikir, dan perilaku kinerja seluruh ASN,” pesan Ma’ruf mengingatkan.

Ia menambahkan, hal ini penting, karena pemerintah saat ini tengah intensif mengelola berbagai agenda pembangunan nasional dan daerah dalam konteks pemulihan sosial ekonomi.

“ASN memegang peranan penting sebagai pemersatu dan perekat bangsa. Demikian pula perannya dalam menghantarkan Indonesia menjadi bangsa yang maju serta tetap berkontribusi aktif di tengah tantangan global dan dinamikanya,” tuntasnya.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.