Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Moeldoko: Penggunaan Beras Impor Akan Diawasi Ketat

Rabu, 14 Desember 2022 17:45 WIB
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memimpin rakor perberasan nasional bersama Kementan, Kemendag, Bulog, dan Badan Pangan Nasional, Rabu (14/12). (Foto: Ist)
Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko memimpin rakor perberasan nasional bersama Kementan, Kemendag, Bulog, dan Badan Pangan Nasional, Rabu (14/12). (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Staf Kepresidenan Dr. Moeldoko menegaskan, kebijakan pengadaan beras komersial di luar negeri semata-mata untuk memperkuat cadangan beras nasional. Ia pun memastikan, bahwa beras komersial tersebut tidak akan mengganggu beras petani karena hanya dipergunakan pada kondisi tertentu. Seperti penanggulangan bencana, intervensi harga jika diperlukan, dan beberapa kegiatan pemerintah lainnya.

"Penggunaannya akan diawasi secara ketat, untuk memastikan tidak masuk ke pasar. Dan kita pastikan betul beras komersial ini tidak akan mengganggu beras dalam negeri produksi petani," tegas Moeldoko usai memimpin rapat koordinasi terkait perberasan Nasional bersama Kementan, Kemendag, Bulog, dan Badan Pangan Nasional, di gedung Bina Graha Jakarta, Rabu (14/12).

Sebagai informasi, pemerintah telah menyiapkan 500 ribu ton beras komersial di luar negeri yang sewaktu-waktu dapat dibawa ke Indonesia. Beras komersial tersebut merupakan persediaan akhir tahun 2022 sampai menunggu panen raya pada Februari-Maret 2023, agar bulog dapat menyerap hasil panen petani untuk mengisi ulang kembali stoknya sampai dengan 1,2 juta ton.

Baca juga : Unggulan Melawan Keajaiban

"Ini diperlukan dalam rangka menjaga floor price di tingkat petani, dan berikutnya dikeluarkan pada saat produksi berkurang di akhir tahun," terang Moeldoko.

Panglima TNI 2013-2015 ini menyebut, bahwa posisi stok beras di Bulog saat ini kurang dari 500 ribu ton. Sementara sisanya, berada di rumah tangga, pedagang, dan penggilingan padi.

Meski cadangan beras terbilang tersedia, lanjut Moeldoko, namun pemerintah tetap ingin menjamin dan memastikan ketersediaan beras di masyarakat benar-benat aman. Untuk itu, pemerintah mengambil kebijakan pengadaan beras komersil di luar negeri.

Baca juga : Serang Balik Propaganda Kekerasan Dengan Narasi Cinta

"Hal ini juga sebagai langkah untuk mengendalikan inflasi," tandasnya.

Pada kesempatan itu, Moeldoko juga membantah anggapan pemenuhan cadangan beras melalui pengadaan beras komersial di luar negeri menunjukkan produksi beras tidak mencukupi.

Menurutnya, justru hasil produksi beras nasional masih terbilang surplus. Di mana, produksi beras nasional Januari-Desember 2022 diproyeksikan sebesar 31,90 juta ton. Sementara kebutuhan beras nasional tahun 2022 sekitar 30,2 juta ton. Sehingga  diproyeksikan mengalami surplus beras sekitar 1,7 juta ton.

Baca juga : Pengamat Unair: Moeldoko Pantas Berlaga Di Pilpres

"Produksi beras nasional dalam kondisi baik, yang mau kita jaga adalah stok Beras di Bulog," tutup Moeldoko.

Seperti diketahui, dalam Sidang Kabinet di Istana Negara, Selasa (6/12), Presiden Joko Widodo kembali mengingatkan agar seluruh kementerian/lembaga waspada terhadap kondisi perberasan nasional. Presiden minta kebutuhan beras benar-benat dihitung dengan teliti.

Presiden Jokowi juga menginstruksikan kementerian/lembaga terkait saling berkoordinasi dan berkolaborasi dalam pemenuhan kebutuhan beras nasional.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.