Dark/Light Mode

Libur Nataru, Pemerintah Fokus Ketersedian Pangan, BBM Hingga Keamanan

Senin, 19 Desember 2022 22:26 WIB
Menko PMK Muhadjir Effendy. (Foto: Ist)
Menko PMK Muhadjir Effendy. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menjelang Libur Hari Raya Natal Tahun 2022 dan Tahun Baru 2023 (Nataru), pemerintah terus matangkan persiapan diberbagai aspek terkait pergerakan orang. 

Menko Pembangunan Manusia dan Kebudayaan, Muhadjir Effendy mengatakan, arahan Presiden terkait beberapa aspek yang perlu mendapat perhatian bersama mulai dari ketersediaan pasokan bahan pangan hingga masalah keamanan.

"Arahan dari Presiden, perlunya memberi perhatian khusus kepada para pemudik nataru, kesiapan dari pasokan dan ketersediaan dari bahan pangan yang diperlukan selama nataru, kemudian ketersediaan dan kelancaran pasokan bahan bakar minyak," tuturnya. 

Baca juga : Jelang Nataru, Kementerian ESDM Siagakan 4 Posko Energi & Bencana

Berkaitan dengan masalah keamanan, Muhadjir menegaskan pengamanan dalam kegiatan peribadatan harus terjamin sehingga kegiatan peribadatan berjalan dengan baik dan tertib. Dia menyebut, pergerakan masyarakat pada masa Nataru diprediksi hingga mencapai 44,17 juta orang atau sekitar 16,35 persen penduduk Indonesia akan memanfaatkan libur Nataru.

Angka tersebut sedikit lebih tinggi dibanding Nataru tahun 2021 yang hanya 13 persen, tetapi lebih rendah dibanding Nataru tahun 2019, dimana sebanyak 55 persen penduduk Indonesia melakukan mudik saat Nataru.

Ia juga menyampaikan puncak arus mudik libur natal dan perayaan tahun baru diperkirakan akan terjadi menjelang akhir Desember. "Puncak arus mudik pada libur Nataru tahun ini diperkirakan akan terjadi pada tanggal 23 sampai 24 Desember nanti serta untuk perayaan tahun baru puncaknya akan terjadi pasa tanggal 30 sampai 31 Desember 2022," Jelasnya. 

Baca juga : Mia Nafisa Harap, Tak Ada Kesenjangan Kebijakan Bagi Perempuan

Sementara itu, Kapolri Jenderal Listyo Sigit Prabowo telah menyiapkan rekayasa lalu lintas untuk mencegah kemacetan imbas peningkatan mobilitas masyarakat melalui kebijakan ganjil genap, contraflow hingga one way yang akan diberlakukan jika terjadi kepadatan arus lalu lintas.

"Kita tentunya sudah menyiapkan formula khusus kapan kita melaksanakan jalur ini kita lakukan normal. Artinya ganjil genap boleh berjalan, kapan kita gunakan contraflow, dan kapan kita lakukan one way," ujarnya.

Rekayasa lalu lintas baik contraflow dan one way akan diberlakukan jika nantinya jumlah kendaraan yang melewati ruas jalan melebihi angka 5.000 kendaraan per jam.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.