Dark/Light Mode

Industrialisasi Bauksit Bakal Kerek Pendapatan Negara Hingga Rp 62 T

Rabu, 21 Desember 2022 13:08 WIB
Presiden Jokowi mengumumkan pelarangan ekspor bijih bauksit per Juni 2023. Hadir juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri ESDM Arifin Tasrif. (Foto: Setkab)
Presiden Jokowi mengumumkan pelarangan ekspor bijih bauksit per Juni 2023. Hadir juga Menko Perekonomian Airlangga Hartarto dan Menteri ESDM Arifin Tasrif. (Foto: Setkab)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah resmi melarang ekspor bijih bauksit per Juni 2023 untuk mengembangkan industri pengolahan dan pemurnian bauksit di dalam negeri. Dengan industrialisasi bauksit, diperkirakan pendapatan negara akan meningkat dari Rp 21 triliun menjadi sekitar kurang lebih Rp 62 triliun.

Hal tersebut disampaikan Presiden Jokowi dalam pernyataan persnya, di Istana Merdeka, Jakarta, Rabu (21/12).

Baca juga : Industri Tolak Penerapan Tarif Cukai Plastik

Jokowi  menegaskan, pemerintah terus berusaha untuk meningkatkan industri pengolahan sumber daya alam di dalam negeri. Pemerintah juga akan terus mengurangi ekspor bahan mentah sekaligus meningkatkan hilirisasi industri berbasis sumber daya alam di dalam negeri.

“Pemerintah terus berkomitmen untuk mewujudkan kedaulatan sumber daya alam dan meningkatkan nilai tambah di dalam negeri, terutama dalam rangka pembukaan lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya dan peningkatan penerimaan devisa serta pertumbuhan ekonomi yang lebih merata,” ujarnya.

Baca juga : Transformasi Perpustakaan Dorong Peningkatan Kesejahteraan Masyarakat

Sebelumnya, sejak 1 Januari 2020, pemerintah telah memberlakukan kebijakan pelarangan ekspor bijih nikel. Kebijakan tersebut, kata Jokowi, berhasil meningkatkan nilai ekspor nikel secara signifikan dari Rp 17 triliun di akhir tahun 2014 menjadi Rp 326 triliun pada tahun 2021, atau meningkat 19 kali lipat.

“Perkiraan saya, tahun ini akan tembus lebih dari Rp 468 triliun atau lebih dari 30 miliar dolar AS. Ini baru satu komoditi saja. Pemerintah akan terus konsisten melakukan hilirisasi di dalam negeri agar nilai tambah dinikmati di dalam negeri, untuk kemajuan dan kesejahteraan rakyat,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.