Dark/Light Mode

Pekerjaan di 2019-2024 Lebih Berat

Jokowi Siap Buat Kebijakan Tak Populer

Kamis, 8 Agustus 2019 20:39 WIB
Presiden Jokowi saat di Kongres PDIP, di Bali, Kamis (8/8). (Foto: Antara)
Presiden Jokowi saat di Kongres PDIP, di Bali, Kamis (8/8). (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Presiden Jokowi menyadari bahwa pekerjaan di periode kepemimpinan di 2019-2024 akan tambah berat. Misalnya seperti isu toleransi dan radikalisme yang menjadi ancaman dan tantangan NKRI. Kemudian juga ekonomi global yang sedang mengalami perlambatan, termasuk perang dagang antara Amerika dan China.

Untuk melakukan itu, dirinya siap mengeluarkan kebijakan yang tidak populer. “Kita harus siap terhadap kebijakan-kebijakan yang tidak populer sekali pun tetapi itu penting untuk rakyat,” kata Jokowi saat memberikan sambutan pada Pembukaan Kongres V PDIP, di Inna Grand Bali Beach Hotel, Sanur, Bali, Kamis siang (8/8), seperti dikutip setkab.go.id.

Jokowi memberikan contoh, di 2014, saat pemerintah memangkas subsidi BBM. Meskipun kebijakan itu sangat tidak populer, dirinya tetap melakukan itu. Sebab, 70 persen subsidi BBM justru dinikmati kelompok menengah dan kelompok atas. Oleh karena itu, pemerintah memangkas alokasi subsidi itu, lalu dialokasikan hampir 40 persen untuk masyarakat yang belum sejahtera lewat program-program, baik itu Program Keluarga Harapan (PKH), Beras Sejahtera (Rastra), Dana Desa, dan lain-lainnya.

Baca juga : Jokowi Ucapan Terima Kasih Pada Polri

Contoh lain, lanjut Jokowi, ke depan, pemerintah juga butuh mempercepat investasi untuk membuka peluang lapangan kerja yang sebanyak-banyaknya. Tetapi, juga terkendala banyak hal, misalnya aturan regulasi ketenagakerjaan kita yang tidak ramah terhadap investasi. Hal ini, menurut Presiden, berdampak pada peluang lapangan pekerjaan yang tidak tumbuh dengan cepat.

“Ada problem di situ. Padahal pembukaan lapangan kerja sangat diperlukan. Oleh karena itu kita harus berani memperbaiki diri secara total, memperbaiki iklim investasi, memperkuat daya saing kita dan menggairahkan ekonomi kita agar kita mampu membuka lapangan kerja, peluang kerja yang sebanyak-banyaknya,” tutur Presiden Jokowi.

Jokowi juga menunjuk contoh keberhasilan Uni Emirat Arab (UEA) melakukan lompatan kemajuan hanya dalam waktu 40 tahun. Dari perbincangannya dengan Mohammed bin Zayed, putra mahkota kerajaan negara itu saat berkunjung ke Abu Dhabi 4 tahun lalu, kuncinya ada di pembangunan sumber daya manusia yang konsisten.

Baca juga : Kala Bertemu Jokowi yang Bukan Presiden

Sistem manajemen yang dibangun sejak awal, menurut Jokowi, hampir semua perusahaan-perusahaan besar, perusahaan-perusahaan BUMN, sistem manajemen di kantor-kantor pemerintah semuanya mereka meng-hire dari luar. CEO Dubai Port, Dubai aluminium semuanya bule-bule, terus orang lokalnya jadi pendamping, wakil-wakil sambil yang lain disekolahkan keluar. Tapi begitu 10 tahun dan 15 tahun, lanjut Presiden, itu ditarik, sudah bisa mengganti yang tadi menjadi direktur utama, menjadi CEO.

“Ya itulah sekali lagi pentingnya sumber daya manusia bagi sebuah pembangunan,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Jokowi menyampaikan, setelah 5 tahun yang lalu fokus pada infrastruktur, 5 tahun ke depan pemerintah akan fokus kepada pembangunan SDM. “Kejayaan minyak dan kayu sudah selesai, kejayaan komoditi-komoditi sumber daya alam juga sudah hampir selesai. Fondasi kita ke depan, percayalah, sumber daya manusia, SDM kita yang berkualitas, yang menguasai ilmu pengetahuan dan teknologi,” ucap Jokowi.

Baca juga : Grego Siap Adu Kesabaran

Untuk itu, lanjut Jokowi, tidak boleh ada lagi yang namanya stunting, kekerdilan. Kesehatan ibu dan anak jadi sebuah kunci, terutama sampai umur 7-8 tahun. Ia mengingatkan, ini adalah umur emas.
“Kita harus meningkatkan kualitas pendidikan dasar sampai perguruan tinggi. Bukan hanya membuat generasi muda kita menjadi pintar dan mampu berkarya, tetapi juga jangan lupa mencetak generasi yang pancasilais, yang toleran, yang kokoh bergotong royong,” tegas Presiden. [USU]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.