Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU
Dana Efisiensi Pengelolaan Lingkungan Capai Rp 126 T
Wapres Ingin Perusahaan Menjadi Agen Perubahan
Sabtu, 31 Desember 2022 07:55 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Perusahaan diingatkan tidak semata-mata mencari keuntungan, juga harus menjalankan tanggung jawab menjaga lingkungan.
Pemerintah mengklaim terjadi penghematan Rp 126 triliun dari upaya efisiensi pengelolaan lingkungan.
Hal itu dikatakan Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin, saat Program Penilaian Peringkat Kinerja Perusahaan dalam Pengelolaan Lingkungan Hidup (PROPER) Tahun 2022 kepada 51 perusahaan peringkat PROPEREMAS, di Istana Wapres, Jakarta, kemarin.
Baca juga : Awas, Jadi Sarang Korupsi
Dengan pemberian penghargaan ini, Ma'ruf berharap, semakin banyak perusahaan yang menjadi agen perubahan, dengan melibatkan para pemangku kepentingan, untuk ikut menjaga lingkungan dan mengurangi dampak lingkungan.
“Keberhasilan Program Anugerah PROPER kiranya dapat diikuti dengan program-program lain yang terus melibatkan seluruh komponen bangsa. Baik dunia usaha, masyarakat, organisasi kemasyarakatan, pemerintah pusat dan daerah, maupun pemangku kepentingan yang lebih luas,” kata Ma’ruf, didampingi Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya, di Istana Wakil Presiden, Jakarta, kemarin.
Wapres juga menyampaikan, penanganan perubahan iklim di Indonesia harus bergerak maju seiring dengan penanganan berbagai tantangan global lainnya.
Seperti pengentasan kemiskinan dan pencapaian target Sustainable Development Goals (SDGs). Indonesia pun memiliki komitmen yang tinggi di bidang lingkungan dan memberikan perhatian pada penguatan aksi iklim, antara lain melalui 3 sektor.
Pertama, Indonesia berkomitmen meningkatkan target penurunan emisi Indonesia dalam Enhanced Nationally Determined Contributions menjadi 31,89 persen, dengan kemampuan sendiri. Dan 43,20 persen dengan dukungan internasional di tahun 2030.
Peningkatan target tersebut, didasarkan pada beragam kebijakan nasional terkait perubahan iklim. Seperti, penerapan pajak karbon, upaya mencapai FOLU Net Sink 2030, mempercepat pengembangan ekosistem kendaraan listrik, serta inisiasi program biodiesel B40.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya