Dark/Light Mode

Sinergi Bank Dunia, Program Pendaftaran Tanah BPN Dikebut

Rabu, 8 Februari 2023 15:45 WIB
Potret pelayanan cepat pendaftaran tanah d Kantor ATR/BPN
Potret pelayanan cepat pendaftaran tanah d Kantor ATR/BPN

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian ATR/BPN melakukan kerja sama dengan Bank Dunia tentang Program Percepatan Reforma Agraria (PPRA) yang diimplementasikan melalui program Pendaftaran Tanah Sistematis Lengkap-Partisipasi Masyarakat (PTSL-PM).

Program tersebut, terbukti membantu percepatan pendaftaran tanah. Oleh sebab itu, kerja sama serta sinergi yang telah terjalin perlu diperkuat. 

Direktur Jenderal Survei dan Pemetaan Pertanahan dan Ruang (Dirjen SPPR), Virgo Eresta Jaya menyampaikan, jika rencana perpanjangan kerja sama satu tahun hingga 2024 dilaksanakan maka akan ada penambahan target dari 7 juta bidang menjadi 9 juta bidang. 

Baca juga : Sumitomo Forestry Bakal Garap Proyek Perumahan Di Kota Depok

“Perpanjangan ini bertujuan sebagai percepatan pelaksanaan PTSL menuju Indonesia Lengkap 2025 sebagai target nasional," ujarnya saat membuka pertemuan yang berlangsung di ruang rapat Ditjen SPPR, Jakarta, dalam keterangannya, Rabu(8/2).

Namun, menurut Dirjen SPPR, demi keberlanjutan program yang memberi manfaat bagi masyarakat pada masa kepemimpinan mendatang, perlu disusun strategi serta rencana jangka panjang hingga tahun 2029. 

"Hal ini sebagai upaya menjembatani pemerintahan saat ini dan yang akan datang, sehingga program ini juga dapat diadopsi pemerintahan selanjutnya,” ujar Virgo.

Baca juga : Raline Shah, Jual Pakaian Tiap Weekend

Pada kick off meeting tersebut, Sekretaris Ditjen SPPR sekaligus Direktur PPRA, Fitriyani Hasibuan menyampaikan perkembangan PPRA secara terperinci. 

Ia mengungkapkan, saat ini PPRA telah merampungkan lima fase kegiatan PTSL-PM dan telah memasuki fase ke-6. Untuk lokasi fase ke-6 akan dilaksanakan di tiga provinsi pada Pulau Jawa, yaitu Jawa Barat, Jawa Tengah, dan Jawa Timur. 

“Dilakukan di Jawa karena di provinsi lain bidangnya sudah tinggal sedikit, sedangkan di Jawa masih banyak karena padat,” kata Fitriyani.

Baca juga : Ini 4 Arahan Gubernur Ganjar Percepatan Penanganan Kemiskinan Di Jateng

perwakilan Bank Dunia, Dongkyu Kwak menyambut baik rencana ini dengan merencanakan kegiatan jangka panjang sebagai langkah restrukturisasi ekstensi program. 

Ia menyampaikan, hal ini perlu dikoordinasikan dengan tim Bank Dunia untuk berbagai kegiatan seperti peningkatan kualitas pengembangan kapasitas Pengumpul Data Pertanahan (Puldatan) dan Pengukuran Batas Kawasan Hutan. 

"Harapannya dengan perpanjangan ini, tahun 2024 dapat melanjutkan Redistribusi TORA (Tanah Objek Reforma Agraria, red) dan pemberdayaan masyarakat," ucap Senior Land Administration Specialist dari Bank Dunia ini.■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.