Dark/Light Mode

BPIP Minta Kemendikbud Masukkan Mata Ajar Pancasila Ke Perguruan Tinggi

Jumat, 10 Maret 2023 11:39 WIB
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi (kiri), Wakil Kepala BPIP Karjono (kanan) dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf. (Foto: Ist)
Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi (kiri), Wakil Kepala BPIP Karjono (kanan) dan Sekjen PBNU Saifullah Yusuf. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Pembinaan Ideologi Pancasila (BPIP), Yudian Wahyudi meminta, Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan Teknologi (Kemendikbudristek) memasukkan mata ajar Pancasila dalam bahan mata ajar 2023/2024 di perguruan tinggi. 

Menurut Yudian, BPIP sudah menyelesaikan bahan mata ajar Pendidikan Pancasila bagi Perguruan Tinggi dan sudah siap untuk diedarkan kepada mahasiswa.

"Saya sudah menyampaikan kepada Mendikbudristek agar segera dimasukkan dalam bahan mata ajar," kata Yudian, saat menghadiri acara Rakernas Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdatul Ulama, Rabu (8/3) lalu. Hadir dalam acara ini adalah para rektor Universitas NU se-Indonesia. 

Yudian mengaku, bahan mata ajar Pendidikan Pancasila ini nantinya akan dibuat dalam tiga bahasa. Selain Bahasa Indonesia yang sudah ada, bahan mata ajar akan dibuat dalam  Bahasa Arab dan Bahasa Inggris. 

Baca juga : Rapimnas III DMI Hasilkan Rekomendasi Muktamar Secara Gradual

"Kami menginginkan agar bisa empat kali lipat lebih baik lulusan Nahdatul Ulama agar tidak tertinggal dengan negara lainnya. Sehingga daya saing lulusan Nahdatul Ulama bisa menjadi lulusan terbaik," ungkapnya.

Dalam kesempatan yang sama, mantan Rektor UIN Yogyakarta ini menyampaikan perlunya IPTEK dalam  merawat dan membangun peradaban. "Maka NU tidak boleh terlepas dengan meneladani kelebihan para Nabi (Nabi Daud, strategi perang; Nabi Nuh, teknologi perkapalan; Nabi Sulaiman, ahli melestarikan flora dan fauna), dengan penguatan melalui SMA IPA, dan jurusan teknik," ujarnya.

Sementara itu, Wakil Kepala BPIP Karjono mengajak, audiens merefleksikan konsep pembangunan ala Bung Karno. Ia menjelaskan, pembangunan yang dimaksud oleh Bung Karno yakni membangun suatu negara dengan membangun teknik, membangun pertahanan, tapi yang paling utama untuk membangun bangsa adalah membangun jiwa bangsa atau Nation and Character Building.

"Orang pintar itu saat disandingkan dengan orang benar, tidak semua orang pinter itu benar, dan tidak semua orang bener itu pintar. Lebih baik jadi orang bener walaupun tidak pintar. Namun akan lebih berbahaya jadi orang pintar tetapi tidak benar," tegasnya.

Baca juga : Waka BPIP Kenalkan Salam Pancasila Ke Mahasiswa Pascasarjana IPDN

Karjono menyampaikan, dalam Perpres 4 tahun 2022 tentang Standar Nasional Pendidikan (SPN) sudah ada dalam kurikulum, mata ajar Pancasila untuk perguruan tinggi dan sudah ditetapkan oleh Mendikbud terkait mata ajar Pancasila mulai dari PAUD sampai dengan Perguruan Tinggi, khususnya dari pendidikan dasar sampai dengan menengah.

"Bahan mata ajar itu (Pancasila) akan sesegera mungkin diimplementasikan sehingga kami sudah menyiapkannya berdasarkan peraturan tersebut," ucapnya.

Di sisi lain, Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) KH Yahya Cholil Staquf mengajak Lembaga Pendidikan Tinggi Nahdlatul Ulama (LPTNU) mengembangkan ilmu pengetahuan untuk mencapai kemuliaan dalam kehidupan umat manusia pada masa depan.

"Kita punya mandat untuk berjuang agar ilmu pengetahuan kita kembangkan untuk disumbangkan sebagai upaya mencapai kemuliaan masa depan umat manusia," kata Gus Yahya, sapaan akrab Kiai Yahya Cholil Staquf. 

Baca juga : Presiden Minta Mendikbud dan Menkes Perbanyak Dokter Spesialis

Rakernas tersebut turut dihadiri pejabat negara dan daerah yakni Menteri Sekretaris Negara Pratikno, Menteri Pendidikan, Kebudayaan Riset dan Teknologi Nadim Makarim, Menteri Agama Yaqut Cholil Qoumas, Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi, Wakil Gubernur Sumatera Utara, Kapolda Sumatera Utara, dan pejabat lainnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.