Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Harga Cabe Mulai Turun, Kementan Ancang-ancang Persiapan Natal dan Tahun Baru

Selasa, 27 Agustus 2019 19:53 WIB
Perkebunan cabe (Foto: Humas Kementan)
Perkebunan cabe (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Sesuai perkiraan dan pemetaan yang dilakukan Kementerian Pertanian (Kementan), harga cabe yang dalam beberapa pekan lalu menguat, saat ini sudah mulai menurun. Hal tersebut tak lepas dari makin meningkatnya pasokan cabe ke pasar. Trend produksi cabe diyakini semakin meningkat dalam beberapa pekan mendatang, seiring masuknya musim panen raya di sentra-sentra utama.

Plt Direktur Sayuran dan Tanaman Obat, Sukarman, memastikan produksi cabe terutama cabe rawit sangat mencukupi bahkan meningkat dalam beberapa pekan ke depan. Trend kenaikan pasokan diperkirakan akan terus berlangsung hingga memasuki Natal dan Tahun Baru nanti. "Wilayah Jawa Timur Produksi cabe rawit mencukupi bahkan berlebih sampai akhir tahun nanti. Kabupaten sentra besar kita mulai panen akhir bulan ini. Produksi bulan Agustus di Jawa Timur diperkirakan 18.233 ton dan akan terus naik setiap bulannya sampai November mendatang. Perkiraan produksi bulan September 21.791 ton, Oktober 26.638 ton, dan November 30.111 ton," ujar Sukarman. 

Baca juga : Prabowo Instruksikan Kadernya Tenangkan Papua dan Papua Barat

"Persiapan untuk memenuhi kebutuhan Natal dan Tahun Baru sudah kita petakan dari sekarang. Berdasarkan data yang kami miliki, pasokan cabe saat natal dan tahun baru nanti aman, tak perlu kuatir," ujar Sukarman.

Ketua Paguyuban Petani Cabe, Suyono, mengungkapkan bahwa pasokan cabe yang masuk ke Pasar Pare saat ini sudah berangsur meningkat. "Pengiriman ke Pasar Induk Kramat Jati, Pasar Induk Cibitung, dan Pasar Induk Tanah Tinggi rata-rata 7-8 truk per hari dengan kapasitas 4,5 ton per truknya," ungkap Suyono.

Baca juga : Kementan-FAO Kembangkan Padi Organik di Perbatasan Kalbar untuk Ekspor

Menurut Suyono, cabe yang masuk ke Pasar Induk Pare selain untuk memenuhi kebutuhan pasar lokal Kediri dan sekitarnya juga untuk memasok industri melalui Glower.  Cabe asal Kediri didistribusikan untuk pemenuhan pasar lokal Jawa Timur, seperti Porong Sidoarjo, Surabaya, Osowilangun Gresik, Babar, Krian, Mojokerto, Caruban, Madiun, Ponorgo dan Magetan. Pemasaran cabe Kediri juga menjangkau pasar lokal Jawa Tengah seperti Kroya, Sragen, dan Solo bahkan sampai ke Kalimantan Timur, Bali, Sumatera dengan tonase sesuai permintaan.

"Prediksi bulan depan pasokan akan semakin bertambah mengingat Kediri, Blitar, Malang, Lumajang, Jember, Banyuwangi, Bondowoso, Situbondo, Probolinggo, dan Bojonegoro akan memasuki panen raya September-Desember," kata Suyono optimis.

Baca juga : Jamin Harga Jual Gabah, Kementan Bentuk Sentra Pelayanan Pertanian Padi Terpadu

Senada, Ketua AACI di Banyuwangi, Nanang, memastikan pasokan cabe sudah berangsur meningkat. "Masyarakat gak usah khawatir untuk harga cabe. Sekarang ini di Banyuwangi tiap hari ada panenan 100 ton Cabe TW ditambah dari Jember sebanyak 200 ton, sehingga harga cabe TW bisa mencapai 10 ribu per kg. Demikian juga untuk cabe rawit mulai banyak panen walau baru mampu 50 ton per hari, namun trend nya terus meningkat mulai awal September nanti, " terang Nanang. [KAL]
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.