Dark/Light Mode

Wamendag Bidik RCEP Jadikan ASEAN Krusial Dalam Pertumbuhan Ekonomi Global

Jumat, 14 April 2023 06:03 WIB
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga. (Foto: Istimewa)
Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Menteri Perdagangan (Wamendag) Jerry Sambuaga menilai, keketuaan Indonesia di ASEAN tahun ini menjadi tonggak penting dalam mewujudkan ASEAN sebagai growth epicentrum, baik dalam konteks regional maupun global.

Menurut Jerry, ASEAN menjadi kawasan yang sangat berperan baik saat ini maupun di masa mendatang. Hal ini tidak lepas dari potensi ekonomi baik dalam perspektif produksi maupun potensi pasar.

Indonesia sebagai negara terbesar dan penggerak utama ASEAN diyakini akan memandu kawasan ini menuju posisi yang lebih terpandang di dunia internasional. Wamendag menilai, hal itu tidak lepas dari kepeloporan Indonesia dalam konteks perjanjian lain yang melibatkan ASEAN, khususnya Regional Comprehensive Economic Partnership (RCEP).

RCEP sendiri merupakan blok perjanjian ekonomi dan perdagangan kedua terbesar setelah WTO. Indonesia dikenal sebagai inisator dan pelopor dalam perjanjian yang melibatkan 15 negara ini. Keketuaan Indonesia akan menjadi momentum untuk membuktikan kepoporan Indonesia tersebut.

Baca juga : Pertumbuhan Ekonomi Kudu Tembus 6 Persen

"Indonesia, ASEAN dan RCEP adalah tiga hal yang tidak terpisahkan. Kita yakin akan menjadikan ASEAN sebagai episentrum yang terus tumbuh karena punya potensi sangat besar dalam hal Sumber Daya Alam (SDA), Sumber Daya Manusia (SDM), dan jaringan pasar," kata Jerry dikutip dari keterangan resminya, Kamis (13/4).

Jerry menambahkan, SDA, SDM, dan pasar yang sangat besar itu harus ditunjang dengan penguasaan teknologi. Dengan begitu, negara-negara ASEAN tidak hanya akan menjadi pelaku pendukung pertumbuhan dunia tetapi menjadi pelaku utama.

Eks Anggota DPR ini menekankan banyak sumber daya alam mineral penting yang akan menjadi komponen utama teknologi dunia ke depan seperti nikel, timah hingga, zirkon, cadmium dan lain-lain yang menjadi bahan utama dalam industri mesin listrik serta komponen elektronika.

Negara-negara ASEAN juga punya kekuatan dalam sumber energi mulai dari tenaga angin, surya hingga biosolar.

Baca juga : Heikal Safar: Pedagang Dan UMKM Pertahanan Ekonomi Rakyat Terhebat

'Kekuatan itu harus dimanfaatkan sebagai modal posisi tawar agar ada transfer teknologi sehingga negara-negara ASEAN tidak ditinggalkan dalam pengembangan teknologi," jelasnya.

Ia menambahkan, Presiden Joko Widodo menekankan pentingnya hilirisasi dalam sektor mineral dan barang produksi tambang lainnya. Tanpa hilirisasi negara-negara penghasil bahan baku akan mendapatkan nilai tambah yang paling kecil dalam mata rantai produk pertambangan.

"Itulah sebabnya Bapak Presiden menegaskan keharusan hilirisasi. Dengan hilirisasi secara politik Indonesia khususnya akan makin sejajar dengan negara-negara yang menguasai teknologi. Ini juga daya tawar yang penting jika Indonesia dan negara-negara ASEAN lainnya ingin menjadi episentrum yang sesungguhnya" tuturnya.

Jerry menuturkan, masih banyak agenda penguasaan dan pemasyarakatan teknologi lainnya seperti digitalisasi dalam perdagangan dan pengembangan produk-produk hasil teknologi. Dirinya meyakini Indonesia akan menjadi kiblat bagi negara-negara ASEAN dalam hal itu.

Baca juga : Resmikan Masjid Di Bakauheni, BSI Dorong Pertumbuhan Ekonomi

Untuk itu, Kemendag akan mengintensifkan koordinasi dan sinergi dengan lembaga dan kementerian lain agar Indonesia selalu menjadi yang terdepan dalam transformasi ekonomi dan perdagangan. ■

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.