Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Indonesia Mau Jadi Negara Maju Di 2030
Pertumbuhan Ekonomi Kudu Tembus 6 Persen
Kamis, 30 Maret 2023 06:45 WIB
RM.id Rakyat Merdeka - Pemerintah punya target ambisius menjadi negara maju pada 2030. Ada syarat berat yang harus dicapai, yakni pertumbuhan ekonomi Indonesia harus tembus 6 persen jika mau terlepas dari jebakan negara berpenghasilan menengah alias middle income trap.
Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto mengatakan, Indonesia diperkirakan akan jadi negara maju dan terlepas dari jebakan middle income trap pada tahun 2030 dan 2032.
Pada tahun itu, Pendapatan Domestik Bruto (PDB) diperkirakan 12 ribu dolar AS dengan penduduk sebanyak 300 juta.
Baca juga : Indonesia Siap Mainkan Peran Di Kancah Global
“Ekonomi kita pada periode tersebut jadi tiga kali ekonomi hari ini, dan itu pasar domestik yang besar,” kata Airlangga dalam rapat kabinet terbatas di Istana Kepresidenan, Jakarta, kemarin.
Ketua Umum Partai Golkar itu menjelaskan, untuk mencapai target tersebut, Presiden Jokowi memerintahkan agar langkah yang ditempuh nantinya dirancang lebih rinci. Salah satunya mengenai stabilitas inflasi yang dipengaruhi oleh harga energi.
Selain itu, turut ditekankan mengenai penguatan Sumber Daya Manusia (SDM). Presiden menginginkan ada penekanan dari pendidikan vokasi.
Baca juga : Resmikan Masjid Di Bakauheni, BSI Dorong Pertumbuhan Ekonomi
“Grand design seperti apa, dan grand strategy seperti hilirisasi sektor manufaktur yang sekarang kontribusinya 18 persen, ditargetkan pada 2045 meningkat menjadi 20 persen. Presiden minta sektornya lebih rinci lagi, itu yang dipersiapkan Bappenas,” jelasnya.
Airlangga juga menekankan, ketersediaan sumber energi menjadi sangat penting dalam menopang pertumbuhan ekonomi.
Sumber energi juga perlu diperoleh dengan biaya yang murah, agar pertumbuhan ekonomi yang tercipta sejalan dengan inflasi yang terkendali.
Baca juga : PR Indonesia Awards 2023, Pupuk Indonesia Group Borong 16 Penghargaan
Belajar dari pandemi Covid- 19, kata Airlangga, pengendalian harga energi sangat penting untuk mencegah kenaikan inflasi yang tak terkendali.
“Harga energi berfluktuasi menyebabkan inflasi tidak terkendali di berbagai negara, ditambah lagi dengan makanan,” ungkapnya.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya