Dark/Light Mode

Diungkap Jokowi Di Hannover Messe Jerman

Kita Ingin Jadi Pemain Besar Kendaraan Listrik

Selasa, 18 April 2023 07:50 WIB
Presiden Jokowi menyampaikan pidato pada pertemuan dengan pebisnis Jerman, di Hall 2 Hannover Fairground, Hannover, Senin (17/04/2023). (Foto: BPMI Setpres)
Presiden Jokowi menyampaikan pidato pada pertemuan dengan pebisnis Jerman, di Hall 2 Hannover Fairground, Hannover, Senin (17/04/2023). (Foto: BPMI Setpres)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah optimistis bisa menjadi pemain besar di bidang industri kendaraan listrik. Impian besar itu didukung oleh ketersediaan Sumber Daya Alam (SDA) yang melimpah, bonus demografi dari populasi penduduk usia produktif, hingga kondisi ekonomi yang stabil.

Keyakinan itu diungkapkan Presiden Jokowi pada Opening Ceremony Hannover Messe, Jerman, kemarin. Menurutnya, Indonesia mendapat banyak keuntungan dari program hiliri­sasi industri.

“Kami punya modal besar dan kami ingin menjadi pemain besar di industri EV (Electric Vehicle),” tegas Jokowi.

Baca juga : Jokowi Buka Puasa Ditemani Kanselir Jerman, Yuk Intip Obrolan Penting Keduanya Soal Ekonomi

Meski Pemerintah gencar melakukan program hilirisasi. Tapi, tidak menutup diri dari du­nia. Indonesia malah membuka pintu bagi para investor untuk bekerja sama dalam hilirisasi industri di Tanah Air.

Eks Gubernur DKI Jakarta ini meyakinkan, sampai 2040 ada 21 komoditas dalam peta jalan hilirisasi Indonesia. Di­proyeksikan kebutuhan investa­sinya mencapai 543,3 miliar do­lar AS. Dan ini menjadi peluang besar yang bisa menguntungkan.

Adapun 21 komoditas terse­but, yaitu batubara, nikel, timah, tembaga, bauksit, besi baja, emas perak, aspal buton, minyak bumi, gas bumi, sawit, kelapa, karet, biofuel, kayu log, getah pinus, udang, perikanan, rajungan, rumput laut dan garam.

Baca juga : Indonesia Kerek Investasi

Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengatakan, Presiden Jokowi bertemu dengan tiga perusahaan Eropa yakni BASF, Eramet dan Volkswagen-PowerCo.

Pertemuan tersebut memba­has rencana tiga perusahaan berinvestasi di sektor baterai kendaraan listrik.

Bahlil menyebut, BASF akan membangun fasilitas pengem­bangan baterai listrik di Maluku Utara. Adapun fasilitas tersebut rencananya akan dibangun pada akhir 2023.

Baca juga : Kesiapan Indonesia Di Hannover Messe 2023 Sudah 100 Persen

Nantinya, BASF akan bekerja sama dengan perusahaan Prancis, Eramet, untuk menciptakan ekosistem tersebut dengan menerapkan praktik usaha yang memperhatikan Environment, Social and Government (ESG) lingkungan dan menggunakan energi hijau.

Sedangkan Volkswagen-PowerCo juga menyampai­kan minat yang sama kepada Jokowi. Beberapa perusahaan yang akan digandeng untuk mengembangkan ekosistem baterai mobil listrik adalah Vale hingga Ford.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.