Dark/Light Mode

Lawan Ekstremisme, Indonesia Dan Australia Bangun Ketahanan Masyarakat

Kamis, 18 Mei 2023 15:11 WIB
Foto: Humas BNPT.
Foto: Humas BNPT.

RM.id  Rakyat Merdeka - Badan Nasional Penanggulangan Terorisme Republik (BNPT) Sebagai leading sector penanggulangan terorisme memiliki kewajiban membangun kesiapsiagaan, baik secara nasional maupun global.

Untuk itu, memanfaatkan momentum keketuaan ASEAN yang disandang Indonesia, BNPT mewakili Indonesia selaku ketua kelompok kerja pejabat senior ASEAN pada isu penanggulangan terorisme, didapuk sebagai penyelenggara pertemuan dan bekerja sama dengan Australia.

"Peran BNPT sebagai Voluntary Lead Shepherds penanggulangan terorisme di ASEAN, kita bekerja sama dengan pemerintah Australia sebagai salah satu mitra bicara ASEAN," kata Deputi Kerjasama Internasional BNPT Andhika Chrisnayudhanto.

Hal ini disampaikannya dalam ASEAN-Australia Workshop to Exchange Practices on Community Resilience Programs to Counter Radicalisation and Violent Extremism Activities, yang digelar di Bali, 16-17 Mei 2023. 

Baca juga : RUU Kesehatan Harus Wujudkan Kepastian Layanan Untuk Masyarakat

Andhika mengatakan, BNPT bersama Departemen Luar Negeri dan Perdagangan Australia, mencermati bagaimana membangun sebuah ketahanan masyarakat dalam menghadapi ekstremisme berbasis kekerasan.

"Pertukaran praktik dalam membangun ketahanan masyarakat dalam penanggulangan radikalisasi dan ekstrimisme berbasis kekerasan," bebernya. 

Andhika berharap, pertemuan ini fokus kepada aspek pencegahan, yang membutuhkan partisipasi masyarakat dalam membangun kesiapsiagaan secara nasional.

"Tentunya salah satu peran BNPT adalah dalam pencegahan, dimana pencegahan itu salah satu fokus utamanya ada pada kesiapsiagaan nasional, jika dijabarkan kesiapsiagaan nasional itu adalah pemberdayaan masyarakat," jelasnya.

Baca juga : Wow, Raihan Emas Indonesia Di Kamboja Terbanyak Dalam Sejarah SEA Games

Menurut Andhika, pemberdayaan masyarakat merupakan salah satu aspek dari membangun ketahanan masyarakat.

Hal senada juga disampaikan Deputy Head of Mission Australia Mission to ASEAN Caroline Scott, ketahanan masyarakat dalam upaya pencegahan menjadi salah satu faktor penting menangkal paham-paham radikalisme dan juga ekstremisme berbasis kekerasan.

"Seperti yang kita ketahui, ketahanan masyarakat sangat penting untuk mencegah dan melawan ekstremisme kekerasan. Mempromosikan kohesi sosial, mengidentifikasi, dan mendukung ketahanan bagi generasi muda, menawarkan narasi alternatif dan menyesuaikan beberapa elemen dalam membangun ketahanan masyarakat dalam penanggulangan terorisme," sebut Caroline.

Pertemuan ini merupakan, pertemuan tahunan yang membahas perkembangan isu terorisme dan ekstremisme berbasis kekerasan.

Baca juga : Kasih Wejangan Ke Mahasiswa Di Acara Gathering

Melalui kegiatan ini, tiap negara dapat saling bertukar pandangan, pengalaman dan program penanggulangan yang akan ditetapkan untuk meningkatkan upaya bersama dalam menghadapi tantangan tersebut di kawasan masing-masing.

Selain itu, dialog tentang penanggulangan terorisme berbasis kekerasan dan penerapan langkah-langkah yang akan diambil pada masa depan sebagai upaya dalam Rencana Aksi guna mengimplementasikan kemitraan Strategis ASEAN-Australia 2020-2024.

Sebagai informasi, Kegiatan ini merupakan wujud komitmen kerja sama antara ASEAN dengan Australia di bidang penanggulangan terorisme, yang telah terjalin semenjak disahkannya Deklarasi Bersama dalam Kerja Sama Penanggulangan Terorisme Internasional di tahun 2004, di Hotel Aryaduta Bali.

Kegiatan ini dihadiri delegasi dari Australia, Malaysia, Filipina, Thailand, Myanmar, Laos, Kamboja, Brunei Darussalam, Vietnam dan juga Timor Leste.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.