Dark/Light Mode

Ganjar Ungkap Ketua Kelompok Penolak Bendungan Di Wadas Sudah Terima Rp 11 Miliar

Kamis, 13 Juli 2023 18:51 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo menyampaikan, banyak informasi yang belum diketahui publik terkait pembangunan Bendungan Bener, di Wadas, Purworejo.

Salah satu yang belum diketahui adalah pemberian ganti rugi sebesar Rp 11 miliar kepada ketua kelompok yang menolak pembangunan Bendungan Bener.

"Hari ini saya masih di-bully. Akan tetapi, seluruh informasi tak disampaikan dengan baik. Saya sampaikan, bagaimana kasus Wadas? Ketua kelompok penolaknya sudah terima dan mendapat untung Rp 11 miliar," ujar Ganjar dalam Diskusi Rakernas Apeksi 2023, di Makassar.

Ganjar pun mengaku sudah berkomunikasi dengan Presiden Joko Widodo terkait ganti rugi kepada warga.

Baca juga : Urus Perkara Di MA, Hasbi Hasan Terima Duit Rp 3 Miliar

Dia menilai, pemberian uang ganti rugi akan mempermudah proses komunikasi dengan warga di sana.

"Saya komunikasi ke presiden, Pak Jokowi. Beliau tanya, sudah selesai pak gub? Izin dilanjutkan. Ganti ruginya bagus. Ini akan memudahkan kami bicara dengan mereka," ungkapnya. 

Lebih lanjut, Gubernur Jateng dua periode ini menyampaikan, pihak terkait sudah selesai melakukan pengukuran lahan untuk keperluan pembangunan Bendungan Bener.

Hasil pengukuran itu juga menjadi dasar pemberian ganti rugi kepada warga yang terdampak proyek tersebut.

Baca juga : Ganjar Pastikan Kegiatan Pembelajaran Di Sekolah Tidak Terhambat Pasca Gempa Yogya

Di sisi lain, Ganjar membenarkan persoalan Wadas menjadi stempel hitam bagi dia dan jajarannya.

Namun, dia mengaku telah meminta bawahannya untuk terbiasa dalam menyelesaikan masalah.

"Itu jadi stempel hitam. Saya bilang sama teman-teman semua, biasakan menghadapi persoalan jangan lari dari persoalan. Begitu persoalan itu muncul semua ketakutan," ucapnya.

Meski masih ada masyarakat yang belum percaya, Ganjar menegaskan Bendungan Bener akan berperan untuk mencegah banjir dan menjadi sumber air.

Baca juga : Pegawai KPK ini Ketahuan Potong Duit Perjalanan Dinas, Kantongi Rp 550 Juta

"Turunan proyek itu nilainya gede banget dan sudah belasan tahun tak berhasil. Kita lobinya setengah mati untuk mendapatkan ini. Kenapa kita tidak bisa bertugas?" beber dia. 

Ganjar mengakui, memang ada pro dan kontra terkait pembangunan bendungan itu.

Dia juga dengan tegas pasang badan terkait dengan berbagai gesekan antara aparat dengan warga.

"Begitu tindakan agak represif di video muncul, satupun tak ada yang terbiasa bilang siap saya salah dan bertanggung jawab. Saya datang ke lokasi dan mengatakan, saya penanggung jawab, saya bereskan, yang ditahan saya minta dikeluarkan, dan saya akan datangi orangnya," beber Ganjar.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.