Dark/Light Mode

Hasil Rekapitulasi KPU
Pemilu Presiden 2024
Anies & Muhaimin
24,9%
40.971.906 suara
24,9%
40.971.906 suara
Anies & Muhaimin
Prabowo & Gibran
58,6%
96.214.691 suara
58,6%
96.214.691 suara
Prabowo & Gibran
Ganjar & Mahfud
16,5%
27.040.878 suara
16,5%
27.040.878 suara
Ganjar & Mahfud
Sumber: KPU

Kabut Asap di Sumatera dan Kalimantan Kian Tebal, Surat Persetujuan Berlayar Diperketat

Minggu, 15 September 2019 11:54 WIB
Kabut asap yang menyelimuti pelayaran, menganggu jarak pandang (Foto: Humas Hubla)
Kabut asap yang menyelimuti pelayaran, menganggu jarak pandang (Foto: Humas Hubla)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Perhubungan (Kemenhub) mewaspadai kabut asap yang mulai mengganggu lalu lintas pelayaran. Direktur Kesatuan Penjagaan Laut Kemenhub Ahmad meminta Kepala Unit Pelaksana Teknis (UPT) Direktorat Jenderal Perhubungan Laut di wilayah Sumatera dan Kalimantan, agar berhati-hati menerbitkan surat persetujuan berlayar (SPB).

"Kami meminta kepala UPT Ditjen Perhubungan Laut, agar mengutamakan keselamatan pelayaran. Tunda penerbitan SPB, bila kondisi kabut asap sangat tebal, dan mengganggu jarak pandang," ujar Ahmad dalam keterangan tertulisnya, Minggu (15/9).

Ahmad juga mengimbau nakhoda dan awak kapal, untuk meningkatkan kewaspadaan saat berlayar di wilayah berasap. Selain itu, nakhoda juga diminta selalu melaporkan informasi cuaca di laut, khususnya di sekitar Teluk Kumai.

Baca juga : Kabut Asap Menebal, 5 Penerbangan di Bandara Palembang Ditunda

Kabut asap sebelumnya dilaporkan menyelimuti Kabupaten Kotawaringin Barat dan Kalimantan Tengah. Kabut berdampak terhadap jarak pandang kapal.

Kepala Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Kelas IV Kumai Wahyu Prihanto menghimbau para nakhoda yang berlayar, agar memperhatikan jarak pandang. Wahyu mengatakan, pihaknya telah menerbitkan Notice to Marine (Notam) kepada kapal-kapal yang akan masuk ke Teluk Kumai.

Hal serupa juga dilakukan Kepala KSOP Kelas II Tanjung Buton Zainuddin. Dia mengaku sudah mengeluarkan Notam kepada pemilik dan nakhoda kapal yang melintas di wilayah Selat Bengkalis dan Tanjung Buton, untuk meningkatkan kewaspadaan.

Baca juga : Karhutla Landa Sumatera Dan Kalimantan, Penerbangan Masih Aman

"Dengan kondisi kabut asap ini, seluruh nakhoda ataupun operator kapal harus selalu terhubung dengan stasiun radio pantai terdekat, dan melaporkan kondisi cuaca saat berlayar," ujar Zainuddin.

Pihaknya juga meminta stasiun radio pantai, agar senantiasa memperbarui informasi kepada seluruh kapal yang melewati alur pelayaran di Selat Bengkalis, Selat Lalang, dan Aungai Siak.

"Awak kapal juga harus menggunakan alat navigasi yang ada di kapal, dan menghidupkan lampu navigasi jika dibutuhkan saat pelayaran," pungkas Zainuddin. [KPJ]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.