Dark/Light Mode

Sambut Pawai Reog Ponorogo, Menko PMK: Layak Jadi Warisan Budaya Tak Benda Dunia

Rabu, 30 Agustus 2023 19:12 WIB
Foto: Humas Kemenko PMK
Foto: Humas Kemenko PMK

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan (Menko PMK) Muhadjir Effendy menyambut kedatangan Pawai Budaya Reog Ponorogo yang diikuti sekitar 1.000 peserta dengan berbagai penampilan kesenian, di halaman depan Kemenko PMK, Minggu (27/8).

Muhadjir menyampaikan, tersebarnya kesenian Reog Ponorogo di berbagai daerah hingga mancanegara menandai layaknya kesenian tersebut untuk diakui sebagai Warisan Budaya Tak Benda Dunia (WBTB) oleh UNESCO.

"Paguyuban Reog Ponorogo tersebar di berbagai daerah, bahkan ke Malaysia, Thailand, Filipina, Singapura, semuanya ada. Pokoknya Reog Ponorogo telah mendunia. Sudah seharusnya diakui UNESCO sebagai warisan budaya dunia dari Ponorogo,” ujar Muhadjir saat memberikan sambutan di hadapan para peserta pawai.

Baca juga : Pimpin Pawai Reog Ponorogo, Sesmenko Perekonomian Serahkan Syarat WBTb UNESCO

Muhadjir menambahkan, pengakuan UNESCO terhadap Reog Ponorogo sebagai WBTB nantinya akan memberikan rasa bangga kepada seluruh warga Ponorogo dan masyarakat Indonesia.

Sekaligus, melengkapi 12 warisan budaya Indonesia yang telah diakui oleh UNESCO sebelumnya.

Saat berdialog dengan perwakilan siswa SMA Negeri 1 Jakarta Budi Utomo yang turut meramaikan pawai itu, Muhadjir menyampaikan pengajuan kesenian dan budaya ini merupakan konsen dan bentuk kepedulian yang sangat tinggi dari pemerintah untuk melestarikan, mengembangkan, dan memajukan kebudayaan Indonesia.

Baca juga : Menko PMK: Layanan Inklusif Bawa Gerak Kemajuan

"Kebudayaan adalah alat soft diplomacy yang paling efektif untuk berhubungan dengan negara lain. Suatu negara akan dianggap beradab atau tidak akan dilihat dari seberapa unggul, seberapa adiluhung kebudayaannya," imbuh mantan menteri pendidikan dan kebudayan (mendikbud) ini. 

Agenda Gelar Karya Pawai Reog Ponorogo merupakan upaya untuk mendorong diakuinya kesenian Reog Ponorogo oleh UNESCO.

Pawai tersebut mengawali rutenya dari Perpustakaan Nasional melalui rute Jalan Medan Merdeka Barat hingga berakhir di kantor Kemenko PMK.

Baca juga : Soal Cawapres U-35, Ketua MK Nggak Janji Kapan Bisa Diputuskan

Agenda pawai ditutup dengan berbagai penampilan seperti Tari Saman, penampilan Reog Ponorogo, Gerakan minum Jamu bersama, bermain Angklung bersama dan pertunjukan musik Dangdut.

Pada kesempatan tersebut, yang paling penting adalah penyerahan dokumen pengajuan WBTB Reog Ponorogo secara simbolis dari Sekretaris Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian selaku Ketua Paguyuban Reog Susiwijono Moegiarso kepada Menko PMK.

Kemudian, dokumen diteruskan kepada Dirjen Kebudayaan Kemendikbudristek Hilmar Farid dan akan diserahkan kepada UNESCO untuk disidangkan pada bulan Desember 2024.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.