Perkuat Industri Pertahanan

 Sebelumnya 
Hal tersebut sejalan dengan mendukung pengembangan in­dustri pertahanan, peningkatan anggaran ilmu pengetahuan, teknologi, dan inovasi yang ha­rus menjadi prioritas Indonesia.

Tak hanya soal pesawat jet Rafale, Suharso mengungkap­kan, sejumlah strategi industri pertahanan seperti industrialisasi hilir hingga produk akhir yang berorientasi ekspor, dan penguatan rantai nilai domestik dan global.

Serta, konektivitas domestik dan pasar global diperlukan agar Indonesia dapat bersaing dengan pasar global dan tidak hanya bergantung pada hasil pembelian ke negeri lain.

Baca juga : PRUAnugerah Syariah Berikan 8 Keunggulan Perlindungan Jiwa dan Persiapan Warisan

“Kalau negara-negara lain bisa membuktikan kemampuan mereka untuk mengembangkan rencana pengembangan industri pertahanan, kenapa kita tidak?” tegasnya.

Untuk diketahui, Kementerian Pertahanan (Kemenhan) telah melakukan kontrak pembelian 42 jet tempur Rafale untuk mem­perkuat alutsista Indonesia.

Nilai kontrak pembelian 42 unit pesawat Rafale buatan Dassault Aviation, Prancis, disebut-sebut mencapai 8,1 miliar dolar AS atau setara sekitar Rp 116 triliun.

Baca juga : RSUD Ulin Banjarmasin Perkuat Transformasi Pengadaan Barang Digital

Direktur Utama Dassault Aviation Eric Trappier mengatakan, kerja sama ini awal dari kemitraan jangka panjang dengan Pemerintah Indonesia.

Eric menilai, hubungan yang terbangun bersifat strategis dan menyatukan Indonesia dan Prancis. Kerja sama ini juga mencerminkan meningkatnya kehadiran Dassault Aviation di Indonesia.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Senin 9/10/2023 dengan judul Suharso Bertemu Dassault Aviation, Perkuat Industri Pertahanan

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.