Dark/Light Mode

Plt Mentan: Perunggasan Harus Hand In Hand Dan Tumbuh Bersama

Senin, 16 Oktober 2023 15:18 WIB
Plt Menteri Pertanian Mentan Arief Prasetyo Adi. Foto: Istimewa
Plt Menteri Pertanian Mentan Arief Prasetyo Adi. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Plt Menteri Pertanian (Mentan) Arief Prasetyo Adi menghadiri Rapat Koordinasi Perunggasan Nasional di Kantor Kementerian Pertanian (Kementan).

Di hadapan para pelaku bisnis perunggasan, secara tegas Mentan Arief mengatakan perlunya kebersamaan dikalangan peternak baik skala kecil maupun besar untuk membangun perunggasan dalam negeri.

"Harus hand in hand, kemudian besar bersama, jadi tidak boleh yang integrator yang besar-besar saja, tapi peternak kecilnya jatuh, hari ini mereka harus bersama-sama, jadi majunya bersama-sama, jangan satu nginjek yang lainnya," terang Plt Mentan Arief.

Baca juga : Akhir Oktober, Penerbangan Dari Bandara Husein Sastranegara Pindah Ke Kertajati

Lebih lanjut dirinya berpesan agar para pelaku bisnis perunggasan mulai dari peternak rakyat mandiri skala kecil hingga integrator, dapat secara detil melakukan perhitungan dan perencanaan secara komprehensif terkait bibit induk ayam atau grand parent stock (GPS).

"Tadi saya ketemu dengan para pelaku bisnis, baik yang mandiri, yang kecil rakyat dengan integrator juga yang besar-besar, pointnya adalah kita akan perbaiki, satu GPS jumlahnya kita akan review segera bersama Badan Pangan Nasional, kemudian siapa saja yang mendapatkan GPS harus tanggung jawab sampai ke final stock-nya," tegasnya.

Selain itu, lanjut Arief, tata kelola terkait pakan ternak juga menjadi komponen penting yang harus segera dibenahi.

Baca juga : 10 Tahun Jalur Sutera, Gobel: Harus Bikin Makmur Dan Maju Bersama

Berikutnya kata Arief, persiapan cadangan pangan pemerintah juga perlu untuk dipersiapkan secara maksimal dengan melibatkan pihak BUMN dibidang pangan. Hal ini sesuai dengan arahan Presiden Jokowi yang berharap kegiatan hilirisasi para petani dan peternak dapat didukung oleh BUMN.

"Jadi pada saat harga itu di bawah, artinya over supply bisa dilakukan penyimpanan, dicadangan pangan pemerintah melalui BUMN dibidang pangan, tentunya ID Food dan anak perusahaannya, pada saat harga tinggi waktunya intervensi, bisa dipakai juga untuk kegiatan pemerintah,seperti pengentasan kemiskinan, daerah rawan pangan, gizi buruk, stunting dan lainnya," rinci Arief.

Sebagai informasi, Komoditi unggas memberikan kontribusi 60 persen PDB Peternakan, 10 persen tenaga kerja nasional dan total nilai ekonomi mencapai lebih dari Rp 500 triliun.

Baca juga : Mencontoh Ketegasan Umar Ibn Abdul Aziz Terhadap Korupsi

Kemajuan perunggasan demikian pesat seiring dengan meningkatnya produksi daging dan telur ayam ras. Berdasarkan data yang diolah Ditjen PKH, Produksi daging ayam ras selama kurun waktu tahun 2017-2022 tumbuh rata-rata 3,98 persen tiap tahun dan kebutuhannya tumbuh rata-rata 2,77 persen tiap tahun.

Sementara produksi telur ayam ras pada periode yang sama juga tumbuh 5,19 persen tiap tahun dan kebutuhannya juga tumbuh 2,78 persen tiap tahun.

Komoditas daging dan telur ayam ras juga telah diekspor ke manca negara dengan nilai dan volume yang terus meningkat setiap tahunnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.