Dark/Light Mode

Kementan Genjot Kapasitas Petani Milenial Kakao Malang

Selasa, 17 Oktober 2023 08:02 WIB
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana kanan dan Project Manager PPIU Jatim Acep Hariri saat membuka FGD di Malang. (Foto: Istimewa)
Direktur Polbangtan Malang, Setya Budhi Udrayana kanan dan Project Manager PPIU Jatim Acep Hariri saat membuka FGD di Malang. (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) terus meningkatkan kapasitas dan kompetensi petani milenial.

Terutama dalam mengelola pertanian, mengakses modal perbankan, menguasai rantai distribusi dan pemasaran, serta menembus pasar domestik dan global.

Hal ini dilakukan untuk meningkatkan laba bagi badan usaha dan kesejahteraan petani.

Kementan melibatkan Politeknik Pembangunan Pertanian (Polbangtan) Malang sebagai Provincial Project Implementation Unit (PPIU) atau Pelaksana Program Youth Entrepreneurship and Employment Support Services (YESS) di Provinsi Jawa Timur (Jatim) Salah satu fokus dari PPIU YESS Jatim adalah pengembangan korporasi bagi petani milenial kakao.

Hal ini didasari potensi 500 hektar lahan kakao dan kerjasama dengan PT Cargill Indonesia yang diinisiasi oleh Polbangtan Malang.

Baca juga : Pemerintah Pusat Komitmen Genjot Percepatan Pembangunan Papua

Pada November mendatang, akan ada distribusi lebih dari 200 kg kakao kepada PT Cargill Indonesia.

Untuk mendukung pembentukan dan penguatan kluster komoditas kakao di Kabupaten Malang, PPIU YESS Jatim mengadakan Focus Group Discussion (FGD) di Balai Penyuluhan Pertanian (BPP) Sumawe, Malang.

Acara tersebut dibuka oleh Direktur Polbangtan Malang Setya Budhi Udrayana, Project Manager PPIU Jatim Acep Hariri. Dalam FGD, Kementan untuk mendukung pembentukan 320 ribu petani muda di pedesaan hingga tahun 2025.

Kementan, bekerja sama dengan International Fund for Agricultural Development (IFAD), berupaya menciptakan wirausahawan milenial berkualitas melalui Program YESS, termasuk di Jawa Timur.

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi menegaskan, perlunya penguatan kapasitas pertanian dengan penetapan model bisnis dan menjalankan proses bisnis yang berkelanjutan.

Baca juga : Kementan Kirim 34 Petani Milenial Asal Jatim Magang di Taiwan

"Selain itu pentingnya meningkatkan nilai tambah produk, bukan hanya menjual bahan mentah," kata Dedi dalam keterangan resminya, Selasa (17/10).

Sementara itu, Setya mengingatkan pentingnya dukungan Pemerintah desa (Pemda) bagi petani kluster komoditas kakao.

Untuk itu, perlunya Surat Keputusan (SK) untuk memperkuat lembaga korporasi petani dan mengoptimalkan pemanfaatan lahan serta produksi kakao.

Polbangtan Malang berencana berkolaborasi dengan Dinas Perkebunan Pemprov Jatim untuk memberikan dukungan teknis kepada petani milenial kakao.

Acep menekankan pentingnya akses pasar melalui kerjasama dengan PT Cargill Indonesia, memberikan kepastian pada petani dalam penjualan hasil kakao mereka.

Baca juga : Bawa Kotoran Jerapah, Disita Petugas Bandara

Acep berharap pada November mendatang, pengiriman kakao oleh petani milenial Malang ke PT Cargill Indonesia dapat segera direalisasikan.

"Melalui upaya-upaya ini, diharapkan petani milenial kakao Jatim dapat meningkatkan pendapatan dan kesejahteraan mereka, menjadikan kakao sebagai pilar ekonomi di wilayah tersebut," ujar Acep.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.