Dark/Light Mode

Gelar Galanggang Arang

Kemendikbudristek Bangkitkan Kecintaan Terhadap Warisan Tambang Ombilin

Kamis, 19 Oktober 2023 06:54 WIB
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid
Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset, dan Teknologi (Kemendikbudristek) melalui Direktorat Jenderal Kebudayaan menyelenggarakan kegiatan “Galanggang Arang” sebagai gelaran atas penetapan situs tambang batubara Ombilin sebagai warisan dunia. 

Pada tahun 2019 lalu, UNESCO telah menetapkan situs tersebut sebagai Warisan Tambang Batubara Ombilin Sawahlunto (WTBOS). Penetapan ini dilatarbelakangi oleh sejumlah argumentasi yang menunjukkan nilai universal luar biasa dari pembangunan tambang batubara tersebut. 

“Pembangunan tambang batubara Ombilin merupakan salah satu bukti bagaimana manusia dapat mengatasi berbagai tantangan alam yang ekstrim dengan teknologi yang diciptakan. Warisan dunia ini perlu kita respon secara kreatif, dialogis, maupun akademis, agar seluruh pihak dapat merawat dan memanfaatkannya,” ucap Direktur Jenderal Kebudayaan, Hilmar Farid, di Jakarta pada Selasa (17/10). 

Sawahlunto merupakan salah satu daerah yang berada di perbukitan. Dengan jalur yang cukup rumit dan susah untuk diakses dengan alat transportasi biasa dari Padang sebagai pintu masuk, keberhasilan pembangunan tambang batubara dan jalur kereta api sebagai sarana transportasinya adalah sebuah kesuksesan yang luar biasa. 

Baca juga : Relawan Ganjar Milenial Dukung Kemandirian Ekonomi Dan UMKM Warga Palembang

Ia mengatakan, teknologi tinggi terkait dengan operasionalisasi tambang didukung oleh keberhasilan dalam membuat jalur kereta api. Jalur kereta api ini juga bukan perkara mudah. Kawasan Kayu Tanam hingga Padangpanjang merupakan jalur pendakian dengan tingkat kemiringan ekstrim hingga 80 derajat. 

Oleh karena itu, diperlukan desain luar biasa untuk dapat membuat jalur yang dapat dilalui oleh kereta api, serta jenis mesin lokomotif yang harus dirancang khusus. 

“Rangkaian aktivasi yang dilakukan juga akan menyediakan ruang bagi keterlibatan anak-anak, pelajar, dan generasi muda. Karena warisan dunia bukan hanya milik masa lalu dan masa kini, tapi juga bagi generasi muda di masa yang akan datang,” jelas Farid. 

Tambang batubara Ombilin tidak berdiri sendiri. Daerah-daerah penyangga, terutama tujuh kabupaten dan kota yang terhubung dengan industri ini, yaitu Kota Solok, Kabupaten Solok, Kabupaten Tanah Datar, Kota Padangpanjang, Kabupaten Padang Pariaman, dan Kota Padang, memiliki keterkaitan sebagai dampak dari keberadaan tambang batubara Ombilin. 

Baca juga : Kemendikbudristek Dukung Terwujudnya Kesetaraan Hak Disabiltas Di Perfilman

Dampak tersebut dihasilkan dari interaksi yang terjadi, mulai dari bidang ekonomi, sosial, budaya, pendidikan, gaya hidup, baik sebagai hasil dari mobilitas dan interaksi manusia maupun barang. 

Upaya untuk merespon penetapan tambang batubara Ombilin sebagai warisan dunia segera dilakukan oleh Direktorat Jenderal Kebudayaan, Kemendikbudristek. 

“Galanggang Arang diharapkan dapat menjadi wadah gotong royong bagi segenap pemangku kepentingan untuk bersama-sama menggali nilai dari Cagar Budaya (CB) dan Objek Pemajuan Kebudayaan (OPK) yang tersebar di sepanjang Kawasan Warisan Budaya ini,” tuturnya. 

Ia menambahkan, tujuan akhir Galanggang Arang yaitu agar berbagai nilai tersebut dapat disebarluaskan kepada masyarakat dan dunia, serta dimanfaatkan sebagai sumber pengetahuan, teknologi dan ekspresi seni dan budaya, bagi terwujudnya ketahanan budaya dan kesejahteraan masyarakat. 

Baca juga : Kemendikbudristek Hidupkan Ekosistem Kebudayaan Sarolangun

Pembukaan Galanggang Arang akan dilaksanakan hari ini tanggal Kamis 19 Oktober 2023, di Asrama Haji dan Fabriek Bloc, Tabing, Padang. Dialog warisan budaya difokuskan pada pembahasan bersama dengan para pemuka masyarakat yang berasal dari nagarinagari di tujuh kabupaten dan kota di Sumatera Barat. 

Para pemuka masyarakat yang terdiri dari ketua kerapatan adat nagari, camat, dan bundo kanduang ini dipandang sebagai pelaku penting dalam upaya merawat dan mengembangkan objek-objek warisan budaya. Kesepahaman untuk merawat warisan budaya diharapkan muncul sebagai gerakan bersama.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.