Dark/Light Mode

Menhan Ingatkan Penyebar Hoaks Untuk Tobat

Rabu, 2 Oktober 2019 16:44 WIB
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu saat memberi sambutan pada acara dialog bertema Jaga Bhineka Tunggal Ika, Siap Bela Negara, Indonesia Rumah Kita di Grand Sahid Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (2/10). (DNU/Rakyat Merdeka)
Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu saat memberi sambutan pada acara dialog bertema Jaga Bhineka Tunggal Ika, Siap Bela Negara, Indonesia Rumah Kita di Grand Sahid Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (2/10). (DNU/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertahanan (Menhan) Ryamizard Ryacudu mengingatkan para pelaku penyebar berita hoax untuk segera bertobat. Sebab, selain bisa memecah persatuan dan kesatuan bangsa, dosa yang ditanggung para penyebar hoax akan lebih besar dari pelaku pembunuh.

“Hoax itu lebih kejam dari pembunuhan.  Karena akibat berita hoax, orang bisa saling bunuh-bunuhan," kata Ryamizard saat memberi sambutan pada acara dialog bertema Jaga Bhineka Tunggal Ika, Siap Bela Negara, Indonesia Rumah Kita di Grand Sahid Hotel, Jakarta Pusat, Rabu (2/10).

Mantan Kepala Staff Angkatan Darat (KSAD) itu juga menegaskan, andai tujuan dari penyebaran berita hoax itu untuk menegakkan Khilafah. Ia meminta para pelaku segera meninggalkan Indonesia. Menurutnya, indeologi pancasila sudah menjadi harga mati di negeri ini, dan sistem Khilafah hanya cocok untuk diterapkan di Timur Tengah.

Baca juga : 3 Bulan Jelang Pelantikan, Pimpinan KPK Baru Sudah Bikin Grup Chat

“Kalau emang nggak suka sama Pancasila. Ya pergi aja dari sini. Cari tempat lain. Jangan disini. Bangsa ini sampai kapan pun ideologinya akan tetap Pancasila," tegasnya.

Ia menjelaskan, menegakkan sistem Khilafah di negeri yang kaya akan keragaman budaya dan agama seperti Indonesia sama saja menginginkan bangsa ini hancur, dan Indonesia hanya akan menjadi seperti sejarah seperti kerajaan Majapahit, dan Sriwijaya yang kini hanya jadi nama sebuah jalan atau gedung.

“Kita juga bisa contoh Yugoslavia, dan Uni Soviet yang sekarang jadi Rusia. Dua negara ini sempat hancur karena ideologi dan simbol persatuannya dihancurkan pengaruh ideologi lain. Belum lagi Syiria dan Irak yang rakyatnya telah kehilangan tanah air sehingga harus mengungsi ke tempat lain," paparnya.

Baca juga : Mabes TNI Gelar Doa Bersama Untuk Pahlawan Revolusi

Oleh sebab itu, Ryamizard mengajak seluruh komponen bangsa untuk merapatkan barisan dan terus menggelorakan semangat persatuan dalam bingkai Bhinneka Tunggal Ika dan menjaga nilai-nilai Pancasila. Beragam perbedaan yang dimiliki bangsa ini menurutnya juga sudah seharusnya dimaksimalkan demi kemajuan dan kesejahteraan masyarakat secara adil dan merata.

“Jadi, mari kita sama-sama perkecil perbedaan dan perbesar persamaan. Kita semua bersaudara satu bangsa, satu tanah air, satu negara dan satu tujuan," ujarnya. [DNU]

 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.