Dark/Light Mode

Kementan Pacu Sumatera Barat Tanam Padi di Lahan Kering dan Integrasi Sawit

Minggu, 6 Oktober 2019 00:15 WIB
Lahan kering yang ditanami sawit dengan sistem integrasi sawit di Sumatera Barat (Foto: Humas Kementan)
Lahan kering yang ditanami sawit dengan sistem integrasi sawit di Sumatera Barat (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Pertanian (Kementan) terus meluncurkan berbagai program guna memacu daerah agar dapat memproduksi padi selama musim kemarau. Sumatera Barat turut dipacu Kementan melalui program penanaman padi di lahan kering dan integrasi padi dengan kelapa sawit untuk membantu pencapaian target produksi 2019.

Liaison Officer (LO) Direktorat Jenderal Tanaman Pangan untuk Sumatera Barat, Syanti Asviatuti, menyatakan untuk memenuhi produksi 2019, Kementan terus mendorong petani tetap menanam padi di September dengan pengaturan air irigasi, bantuan pompa dan sumur pantek. "Atau pun optimalisasi penanaman padi lahan kering,” kata Syanti Asviatuti di Padang, Sumatera Barat, Kamis (3/10). 

Baca juga : Kementan Dorong Strategi Percepatan Tanam Padi dengan Teknologi Semai Kering

Perempuan yang menjabat Kepala Seksi Pengelolaan Sampel, Balai Pengujian Mutu Produk Tanaman, Direktorat Jenderal Tanaman Pangan ini mengaku cukup intens mengawal upaya pencapaian produksi padi di Sumatera Barat. Menurutnya, upaya penambahan luas tanam padi di lahan kering, seperti integrasi tanaman padi dengan komoditas karet dan kelapa sawit adalah salah satu strategi yang tepat mengingat potensi lahan yang cukup besar.  

“Meskipun baru terealisasi 70 ha di Kabupaten Pasaman Barat, namun apabila petani sudah merasakan manfaat dan keuntungan dari Integrasi Padi dengan Lahan Kelapa Sawit ini saya yakin jumlahnya akan terus meningkat,” terang Syanti.

Baca juga : SHKJ Kembangkan Pusat Layanan Penyakit Jantung Yang Komperhensif

Lebih lanjut Syanti menegaskan berbagai bantuan juga terus diberikan Kementan untuk mengurangi beban petani, mulai dari biaya pembukaan lahan sampai dengan bantuan sarana produksi seperti benih dan herbisida. Bantuan ini bertujuan semata-mata untuk membantu petani agar tetap berproduksi dan meraup penghasilan.

“Berbagai bantuan telah kami berikan, dan sekarang Direktorat Jenderal Tanaman Pangan kembali mengalokasikan anggaran untuk bantuan pompa air dan sumur pantek bagi daerah-daerah yang masih membutuhkan tambahan bantuan. Target kami adalah membantu petani agar tetap berpenghasilan untuk memenuhi kebutuhan keluarganya dan swasembada padi tahun 2019 tetap terjaga,” tandasnya.

Baca juga : Kemnaker Dukung Pemkab Bandung Barat Luncurin Pelatihan Terintegrasi

Kepala Dinas Pertanian Sumatera Barat, Candara, menyebutkan program-program yang diluncurkan Kementan dalam menghadapi musim kemarau yang cukup panjang ini sangat membantu upaya pencapaian produksi tahun 2019. Pertanaman padi lahan kering di Provinsi Sumatera Barat mencapai 2.543 ha dari target awal 1.00 ha. Luasan tersebut tersebar di dua kabupaten yaitu Pasaman 913 ha dan Pasaman Barat 1.630 ha.

“Kendala terbesar dalam pengembangan padi lahan kering ini adalah dalam memberi pemahaman dan meyakinkan petani tentang keberhasilan program ini karena selama ini sebagian besar masyarakat hanya berbudidaya padi sawah. Oleh karena itu, sosialisasi dan pendampingan harus terus dilakukan dalam mengawal pencapaian produksi padi tahun 2019,” sebutnya. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.