Dark/Light Mode

Amran Kerja Maraton Ajak Produsen Benih Jagung Perkuat Akselerasi Tanam

Rabu, 8 November 2023 14:00 WIB
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.
Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman.

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman bekerja maraton mengejar penanaman jagung nasional guna menjamin ketersediaan jagung.

Oleh karena itu, ia mengajak para produsen jagung Indonesia untuk menyiapkan stok benih dan mempercepat pendistribusian ke petani untuk masa tanam sisa waktu bulan November-Desember 2023 sehingga terbangun ketahanan pangan nasional dan sektor pertanian menjadi kekuatan bagi tumbuh kembangnya perekonomian.

"Tolong bantu akselerasi yang kami lakukan. Tolong bantu negara memperkuat ketahanan pangan. Saat ini pemerintah sedang membangun satu juta hektare lahan rawa dan kami membutuhkan benih unggul yang dapat meningkatkan produksi," ujar Mentan dalam rapat pembahasan ketersediaan benih jagung di Grand Sahid Jaya, Rabu, (08/11/2023).

Menurut Mentan Amran, yang terpenting saat ini adalah membangun kejujuran dan kekompakan bersama sehingga dalam pelaksananya tidak ada praktek yang mengarah pada tindak pidana. Amran ingin, pelaksanaan akselerasi tidak dikotori dengan kecurangan.

Baca juga : Prabowo-Gibran Ajak Publik Hentikan Stigmatisasi Negatif

"Jangan coba-coba keluarkan fee karena kami adalah pelayan. Kalau ada lobi dan fee akan aku tutup perusahaanya. Jangan ada yang main-main dengan nasib rakyat. Kalau di Kementan ada yang memeras bapak kasih tau saya. Saya akan keluarkan SK untuk pencopotan. Beri tau saya kalau ada yang curang," ucapnya.

"Bantu saya tepat waktu pendistribusian benih jagung ke petani. Saya hanya butuh ini saja ke bapak ibu," pinta Amran.

Mengenai hal ini, Kasub Satgas Ketersedian Satgas Pangan Mabes Polri, Komisaris Besar Polisi Hermawan mengaku siap melakukan pengawasan terhadap kemungkinan adanya praktek kecurangan dalam membangun akselerasi ketahanan pangan.

Meski demikian, dia mengatakan bahwa penegakan hukum adalah jalan terkahir setelah adanya peringatan.

Baca juga : Bamsoet Dorong Peningkatan Bisnis Pasir Silika Tanah Air

"Kemudian terkait atensi pak menteri mengenai CPCL (calon petani calon lahan) akan kita evaluasi kembali dan kita akan melakukan penyelidikan. Yang pasti. Langkah penegakan hukum adalah jalan yang paling terakhir yang akan kita ambil setelah adanya peringatan. Jadi kalau kita sudah Ingatkan tetapi masih mengulangi perbuatannya yang sama kita melakukan tindakan-tindakan penegakan hukum," katanya.

Direktur Jenderal Tanaman Pangan Kementan, Suwandi mengatakan bahwa target penanaman jagung dalam kegiatan akselerasi ini minimal 0,5 juta hektare dan mendapat dukungan penuh dari para produsen benih jagung hibrida.

Dia ingin, kolaborasi ini menghasilkan manfaat yang jauh lebih besar untuk memperkuat ketahanan pangan bangsa, bahkan bisa ekspor.

"Total targetnya ada minimal 0,5 juta hektare yang akan kita tanam di bulan November-Desember 2023 ini. Alhamdulliah Hampir semua produsen siap mendukung upaya pemerintah. Perusahan yang hadir juga ada banyak dengan membawa benih jagung hibrida untuk membantu pemerintah memperkuat ketahanan pangan bangsa," ungkap Suwandi.

Baca juga : Dukung Indonesia Maju, Berani Pupuk Toleransi Umat Beragama

Heldiyana, salah satu produsen benih dari PT Restu Agropro Jayamas menyatakan kesiapannya membantu pemerintah dalam mewujudkan ketahanan pangan nasional. Bahkan pihaknya siap memproduksi benih dengan kapasitas 5.000 ton untuk membantu akselerasi yang dilakukan.

"Kami sebagai perusahan nasional sangat setuju dengan program Pak Menteri (akselerasi jagung). Yang jelas kami siap untuk berproduksi benih jagung dan sementara ini kami sanggup menyiapkan 5.000 ton," jelasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.