Dark/Light Mode

Lawan Tudingan Neo Orba

Prabowo-Gibran Ajak Publik Hentikan Stigmatisasi Negatif

Selasa, 7 November 2023 07:30 WIB
Pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Antara)
Pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka. (Foto: Antara)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pasangan Calon Presiden-Calon Wakil Presiden (Capres-Cawapres) Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming Raka disebut cerminan Neo Orde Baru (Orba). Tim relawan duet tua-muda ini mengajak, seluruh tim dan pendukung menghindari stigmatisasi kepadalawan politik. Cap negatif ini bisa membuat situasi Pemilu 2024 runyam.

"Berhentilah bikin stig­matisasi. Tidak bijak saling cap dan stigma. Kedepankan adu program dan gagasan nyata ke masyarakat," kata Ketua Umum Relawan Dewan Pimpinan Pusat (DPP) Go Gibran, Nasarudin dalam keterangan tertulisnya kepada Rakyat Merdeka, ke­marin.

Dikatakan, Pemilu merupakan pesta demokrasi yang prosesnya harus diiringi dengan kegiatan dan narasi positif. Para elite, mestinya mempertontonkan pertarungan yang elegan di depan publik.

Baca juga : Tim Kampanye Nasional Prabowo-Gibran Resmi Diumumkan, Ini Daftar Pengurusnya

Menyudutkan Gibran, kata dia, tidak dibenarkan. Sebab, siapa pun punya hak maju dalam kontestasi nasional. Setelah adu gagasan, biarkan publik yang menilai, siapa calon yang dianggap paling layak. "Atau mulai khawatir karena dukungan masyarakat kepada Prabowo-Gibran terus menguat. Publik mulai tahu calon pemimpin ma­na yang lebih layak," ucapnya.

Ditambahkan, kawan men­jadi lawan dalam kontestasi merupakan hal yang wajar. Dia pun mengimbau, tim sukses Capres-Cawapres sebaiknya mengurus dapurnya masing-masing. "Fokus saja rebut hati rakyat. Jangan baper dengan paslon Koalisi Indonesia Maju," ujarnya.

Senada, Wakil Ketua Umum Partai Gerindra Habiburokhman tak terlalu ambil pusing dengan cap Neo Orba yang dilontarkan politisi Banteng. "Neo Orde Baru ini apakah dalam konteks positif atau negatif," katanya.

Baca juga : Panel Barus: Kami Bertanggung Jawab Menangkan Satu Putaran

Sebab, di setiap masa, se­lalu ada hal positif dan negatif. Baik Orde Lama, Orde Baru, maupun masa Reformasi. Habiburokhman pun menilai, jika ada pihak yang sudah melancarkan kampanye negatif, arti­nya mereka mulai merasa tidak percaya diri.

"Jadi ini menunjukkan keti­dakpercayaan diri. Tak bisa menunjukkan nilai jualnya, visi misi dan programnya yang bisa mengambil hati rakyat. Silakan dicap sebagai apapun. Pak Prabowo akan tersenyum saja, kalau perlu Pak Prabowo jogetin saja," kata Wakil Ketua Komisi III DPR ini.

Sebelumnya, Ketua DPP PDI Perjuangan (PDIP) Djarot Saiful Hidayat menyebut pasangan Prabowo-Gibran Raka cerminan dari Neo Orde Baru. Majunya Gibran dengan mengkebiri Mahkamah Konstitusi (MK) dianggap cerminan matinya demokrasi.

Baca juga : Relawan Go Gibran: Stop Stigmatisasi Capres-Cawapres

"Rakyat yang cerdas telah bersikap atas penyimpangan hu­kum di MK. Ganjar-Mahfud MD akan terus perkuat demokrasi. Bersama kita hadapi Prabowo-Gibran sebagai cerminan Neo-Orde Baru masa kini," ujar Djarot.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Selasa 7/11/2023 dengan judul Lawan Tudingan Neo Orba, Prabowo-Gibran Ajak Publik Hentikan Stigmatisasi Negatif

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.