Dark/Light Mode

Terima KCC Glass Corporation

Bamsoet Dorong Peningkatan Bisnis Pasir Silika Tanah Air

Selasa, 31 Oktober 2023 13:00 WIB
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) menerima jajaran KCC Glass Corporation, di Jakarta, Selasa (31/10). (Foto: Dok. MPR)
Ketua MPR Bambang Soesatyo (tengah) menerima jajaran KCC Glass Corporation, di Jakarta, Selasa (31/10). (Foto: Dok. MPR)

RM.id  Rakyat Merdeka - Ketua MPR Bambang Soesatyo (Bamsoet) menuturkan, selain tambang batubara dan nikel, Indonesia juga memiliki potensi besar berupa pasir silika yang menjadi bahan baku utama dalam industri pembuatan kaca. Data Kementerian ESDM di 2021 menunjukkan, Indonesia memiliki potensi sumber daya pasir silika mencapai 25 miliar ton dengan jumlah cadangan mencapai 330 juta ton. Potensi ini tersebar di berbagai daerah seperti Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Kalimantan Tengah, Kalimantan Selatan, Lampung, Bangka Belitung, Sumatra Barat dan Kepulauan Riau.

KCC Glass Corporation, salah satu perusahaan kaca terbesar asal Korea Selatan, telah berinvestasi membangun pabrik kaca di Kawasan Industri Batang, Jawa Tengah. KCC Glass Corporation diproyeksi menjadi produsen kaca gelas yang memiliki line produksi terbesar di Asia Tenggara.

Baca juga : Buka Seminar Internasional, Bamsoet Dorong Peningkatan Ekonomi Digital

"KCC Glass Corporation dibangun di atas lahan mencapai 50 hektare, dengan total investasi mencapai Rp 5 triliun, serta produksi mencapai 438 ton kaca per tahun. Perusahaan ini menyerap tenaga kerja langsung sebanyak 1.200 orang, memberikan kontribusi yang besar terhadap pertumbuhan ekonomi di Jawa Tengah dan Indonesia pada umumnya," ujar Bamsoet, usai menerima jajaran KCC Glass Corporation, di Jakarta, Selasa (31/10).

Yang hadir antara lain Vice President Chief of Glass Business KCC Glass Corporation John O. Byun, General Manager Corporate Planning and Coordination KCC Glass Corporation Albert Park, Direktur Utama PT KCC Glass Indonesoa Wonjoo Park, General Affairs PT KCC Glass Indonesia Wonje Im.

Baca juga : Bamsoet Dorong Pengembangan Bisnis Kuliner dan Entertainment

Ketua DPR ke-20 ini menjelaskan, industri kaca lembaran nasional dimulai dengan produksi dan penjualan pada 1976. Kemudian berkembang hingga saat ini dengan kapasitas produksi mencapai 1,35 juta ton per tahun untuk memenuhi permintaan dalam negeri sebanyak 800 ribu ton per tahun.

"Permintaan dalam negeri tersebut berpotensi akan berlipat ganda hingga dua kali lipat. Sejalan dengan berkembangnya permintaan pasar, di antaranya kaca pengaman diperkeras, kaca pengaman berlapis, cermin kaca lembaran dan kaca isolasi baik untuk produk showcase maupun bahan bangunan," jelas Bamsoet.

Baca juga : Terima Pengurus IPMI, Bamsoet Dorong Generasi Muda Kembangkan Wirausaha

Ketua Dewan Pembina Depinas SOKSI ini menerangkan, selain memenuhi kebutuhan dalam negeri, industri kaca nasional dengan ditopang investasi dari luar negeri, juga bisa memenuhi permintaan global. Mengingat permintaan kaca di pasar global terus mengalami peningkatan.

"Menurut data Kementerian Perindustrian, permintaan kaca lembaran dunia tumbuh sekitar 6,6 persen per tahun. Pada 2018, tercatat sebesar 10 miliar meter persegi atau senilai kurang lebih 102 miliar dolar AS yang diperkirakan 50 persen permintaan dunia ada di wilayah Asia-Pasifik," pungkas Bamsoet.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.