Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Lewat Pelatihan Pengawasan Obat dan Bantuan Kemanusiaan
BPOM Terus Perkuat Dukungan Untuk Palestina
Rabu, 9 Oktober 2019 06:56 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Badan Pengawasan Obat dan Makanan (POM) tak henti menunjukkan komitmennya dalam mendukung sistem pengawasan obat di Palestina.
Setelah pada Oktober 2018, Badan POM melaksanakan program South-South Cooperation between Badan POM RI and Palestine Medicines Regulatory Authorities “Strengthening Cooperation in the Field of Drug Control through Knowledge Sharing” di bawah kerangka Kerja Sama Selatan-Selatan (KSS) yang diikuti enam peserta yang memiliki posisi strategis dalam mendorong pengembangan sistem pengawasan obat di Palestina, setahun kemudian Badan POM menggelar kegiatan Good Regulatory Practice in Medicine.
“Pemerintah Indonesia telah menempatkan Palestina sebagai salah satu negara prioritas, yang menerima bantuan pengembangan kapasitas di antara negara-negara berkembang,” ungkap Kepala Badan POM, Penny K. Lukito.
“Untuk mencapai misi pemerintah ini, Badan POM berkomitmen mendukung Palestina dalam pengembangan kapasitas obat-obatan dan fungsi rutinisasi makanan. Yaitu otorisasi uji klinis, otorisasi pemasaran, inspeksi peraturan, pengujian laboratorium, release vaksin, farmakovigilan, serta pengawasan dalam bentuk pelatihan dan saran teknis,” lanjutnya.
Baca juga : Grand Design Sayuran dan Tanaman Obat Indonesia Perkuat Daya Saing Produk Hortikultura
Dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Timur Tengah, tepatnya pada awal Oktober 2019, Badan POM tak hanya berkunjung ke Markas Besar Saudi Food and Drug Authority (SFDA) dan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI).
Otoritas pengawasan obat dan makanan di Indonesia itu juga menyelenggarakan rangkaian program KSS Palestina tahap kedua. Rangkaian program ini terdiri dari KSS Palestina terkait Good Regulatory Practice in Medicine, penyampaian Bantuan Kemanusiaan di Kamp Talbieh di Amman Yordania, Networking Event, serta pertemuan Kepala Badan POM dengan Otoritas Regulator Obat dan Makanan di Palestina.
Melalui kegiatan pelatihan KSS di bidang Good Regulatory Practice in Medicine, Kepala Badan POM beserta jajaran memaparkan fungsi pengawasan terkait Regulatory System, Pre-Market Evaluation, Good Clinical Practice, Good Manufacturing Practice, Good Distribution Practice, Post-Market Surveilance dan Pharmacovigilance.
“Pelatihan ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas regulator Palestina, dalam memastikan produk yang dipasarkan di negara tersebut adalah produk yang aman, berkhasiat, dan berkualitas baik,” ujar Penny.
Baca juga : Perketat Pengawasan Penerbangan, Kemenhub Bakal Gelar Seminar
Selain perwakilan regulator Palestina, pelatihan Good Regulatory Practice in Medicine ini juga diikuti oleh perwakilan regulator dari Jordan Food and Drug Authority (JFDA) untuk pertama kalinya.
Keikutsertaan perwakilan kedua regulator negara anggota OKI ini menunjukkan komitmen Badan POM, untuk mendukung implementasi Deklarasi Jakarta dan Rencana Aksi OKI terkait capacity building dalam rangka penguatan sistem pengawasan negara anggota OKI.
Selanjutnya, untuk mendukung keberhasilan program KSS, Penny melakukan pertemuan dan dialog dengan pejabat tinggi Palestina di bidang Obat dan Makanan, guna membahas upaya ke depan dalam membantu Palestina memenuhi kebutuhan Obat dan Makanan.
Badan POM juga bertukar pendapat terkait upaya mewujudkan kemandirian Otoritas Regulatori Obat, sebagaimana dimandatkan dalam Rencana Aksi pada pertemuan Otoritas Regulatori Obat Negara Anggota OKI.
Baca juga : Wujudkan Kesehatan Ibu dan Anak, PPI Terus Lakukan Penyuluhan
“Saat ini, pemerintah dan rakyat Palestina memiliki akses yang sangat terbatas terhadap obat, vaksin, dan makanan yang sangat dibutuhkan. Keterbatasan akses obat dan makanan juga dialami oleh para pengungsi Palestina. Baik yang berada di Gaza dan Tepi Barat, serta di luar Palestina termasuk di Yordania,” tutur Penny.
“Untuk itu, Badan POM berkunjung ke kamp pengungsi Palestina di Talbieh Amman, Yordania untuk menyerahkan bantuan kemanusiaan,” sambungnya.
Pada kunjungan kerjanya ke Yordania, Badan POM juga mengadakan Networking Event untuk memfasilitasi pertemuan antara regulator Palestina dan pelaku usaha Obat dan Makanan Indonesia dan Palestina, untuk menjajaki kerja sama perdagangan guna membantu Palestina dalam memenuhi kebutuhan obat dan makanan.
“Selain dapat membuka peluang ekspor produk obat dan makanan Indonesia ke Palestina, peluang ini juga sekaligus membantu pemerintah Palestina menyediakan produk obat dan makanan yang aman, berkhasiat, dan bermutu untuk masyarakat Palestina. Rangkaian program ini merupakan bukti komitmen kami, untuk memperkuat kapasitas fungsi regulatori pemerintah Palestina.” tutup Penny. [HES]
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya