Dark/Light Mode

Petani Dan Penyuluh CSA Jabar Dukung Mentan Capai Swasembada Padi

Kamis, 7 Desember 2023 09:08 WIB
Petani beserta penyuluh berwawasan Pertanian Cerdas Iklim/CSA di Jabar mendukung upaya Mentan Andi Amran Sulaiman untuk meningkatkan produksi padi dan jagung. (Foto: Dok. Kementan)
Petani beserta penyuluh berwawasan Pertanian Cerdas Iklim/CSA di Jabar mendukung upaya Mentan Andi Amran Sulaiman untuk meningkatkan produksi padi dan jagung. (Foto: Dok. Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Petani beserta penyuluh berwawasan Pertanian Cerdas Iklim/Climate Smart Agriculture (CSA) di Jawa Barat (Jabar) mendukung upaya Menteri Pertanian (Mentan) Andi Amran Sulaiman untuk meningkatkan produksi padi dan jagung.

Amran mengatakan, sebagai salah satu sentra produksi padi di Indonesia, Kementan menargetkan Jabar mampu menghasilkan 11 juta ton gabah pada 2024 melalui perbaikan irigasi, benih unggul, pupuk dan alat mesin pertanian (alsintan).

"Jabar targetnya adalah 11 juta ton gabah untuk 2024. Mudah mudahan ini bisa dicapai, apalagi sekarang ada tiga bendungan yang sudah beroperasi, itu adalah gagasan besar Presiden Joko Widodo, untuk membangun bendungan sebanyak-banyaknya. Beliau visioner," kata Amran saat melakukan Pembinaan Petani dan Penyuluh Jabar di Bandung, di kutip Kamis (7/12/2023).

Amran meyakini Jabar mampu meningkatkan produksi pada Indeks Pertanaman dari satu atau dua kali panen setahun menjadi tiga kali panen dalam satu tahun.

"Bahkan Jabar berkomitmen pada 2024 berupaya tanam dan panen empat kali setahun atau Indeks Pertanaman 400 dengan target seluas 110 ribu hektar di Indramayu, Karawang dan Subang," ungkapnya.

Baca juga : Pekerja Pertambangan Dan Energi Labuhkan Dukungan Ke Partai Buruh

Kepala Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) Kementan Dedi Nursyamsi mengatakan, kegiatan pembinaan petani dan penyuluh di Jabar bertujuan meningkatkan kompetensi petani dan penyuluh bagi peningkatan produksi padi dan jagung.

"Diharapkan para petani dan penyuluh dapat berkolaborasi di lapangan, untuk mengenjot produksi dan produktivitas pertanian khususnya padi dan jagung untuk meraih kembali swasembada pangan," katanya.

Dedi menambahkan, penyuluh adalah kunci keberhasilan program pembangunan pertanian dalam hal peningkatan produksi untuk mencapai swasembada.

Penyuluh berkewajiban mendampingi petani dalam mencapai peningkatan produktivitas dan produksi padi dan jagung.

Untuk diketahui, target swasembada Mentan berkorelasi dengan program Strategic Irrigation Modernization and Urgent Rehabilitation Project (SIMURP) pada 24 kabupaten di 10 provinsi.

Baca juga : Kampanye Pemilu, Kaesang Minta Dukungan Kepada Pendeta Di Jawa Timur

Empat kabupaten di antaranya adalah Cirebon, Indramayu, Karawang dan Subang yang menjadi sentra kegiatan CSA.

Ketiga kabupaten yang ditarget Mentan untuk 2024 di Jabar adalah Indramayu, Karawang dan Subang yag merupakan lokasi kegiatan CSA yang diusung Kementan bersama Program SIMURP.

Komitmen tersebut dibuktikan lahan Demplot Scalling Up CSA SIMURP di Kecamatan Patok Beusi, Kabupaten Subang, dengan produktivitas rata-rata padi meningkat 1 ton per hektar (ha) Gabah Kering Panen (GKP) melalui Program SIMURP.

Project Manager SIMURP Sri Mulyani mengatakan, produktivitas GKP lokasi Scalling Up terukur pada hasil produksi 6,3 ton per ha di lokasi non CSA menjadi 7,3 ton per ha di lokasi CSA dari SIMURP.

"Hal ini diperkuat dengan data produktivitas yang dilansir Badan Pusat Statistik melalui perhitungan Kerangka Sample Area (KSA) dari hasil evaluasi kegiatan tahun 2022," katanya.

Baca juga : 5 Kali Debat Harus Saling Mendampingi, Capres-Cawapres Diuji Kemesraannya

Sri Mulyani menambahkan, kegiatan CSA SIMURP di Jabar dilaksanakan pada tiga Daerah Irigrasi (DI) yakni DI Jatiluhur, Cikeusik dan Cipancuh yang mencakup empat kabupaten: Cirebon, Indramayu, Subang dan Karawang.

"Tujuannya mendukung peningkatan produktivitas padi, CSA SIMURP di Jawa Barat mengembangkan delapan lokasi Scalling Up 50 ha per lokasi kegiatan CSA," jelasnya.

Sekadar informasi, program SIMURP merupakan modernisasi irigasi strategis dan program rehabilitasi mendesak.

Pengelolaannya lintas empat kementerian dan lembaga yakni Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas), Kementan, Kementerian Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR), dan Kementerian Dalam Negeri (Kemendagri) dengan target lokasi Daerah Aliran Sungai.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.