Dark/Light Mode

Tekan Sel-Sel Terorisme, BNPT Tingkatkan Sinergi Pencegahan Dengan TNI/Polri

Sabtu, 27 Januari 2024 19:45 WIB
Foto: BNPT
Foto: BNPT

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Nasional Penanggulangan Terorisme (BNPT) Komjen Rycko Amelza Dahniel, menjelaskan kepada anggota TNI/Polri, saat ini terdapat peningkatan aktivitas terorisme, seperti pendanaan, radikalisasi, perekrutan dan konsolidasi sel-sel teroris.

Menurutnya, aktivitas tersebut menyasar tiga kelompok rentan yaitu perempuan, remaja dan anak.

“Justru terjadi konsolidasi dan penguatan sel-sel teroris, peningkatan fund raising, peningkatan proses radikalisasi dan rekrutmen yang menarget perempuan, remaja dan anak,” kata Rycko, saat audiensi bersama Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto dan Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada, seperti keterangan yang diterima RM.id, Sabtu (27/1/2024).

Dengan adanya fenomena tersebut, BNPT berkomitmen meningkatkan sinergi dalam menjalankan program pencegahan terorisme di Jawa Timur bersama Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya.

Baca juga : 10 Terduga Teroris Jamaah Islamiyah Ditangkap di Jawa Tengah, Ini Inisialnya

Langkah ini dilakukan dengan membangun ketahanan masyarakat. Rycko mengatakan, resiliensi akan terbentuk pada saat masyarakat memiliki pengetahuan dan kesadaran akan bahaya radikalisme dan terorisme.

“Kita harus membangun kesadaran publik dan daya tahan dengan memberi pengetahuan apa itu terorisme, bagaimana ciri-cirinya, bagaimana dampaknya untuk bangsa dan negara ini, kalau masyarakat sudah tahu pasti mereka akan menolak radikal terorisme,” tambahnya.

Selain pencegahan, sinergi ini juga akan diintensifkan untuk penguatan program deradikalisasi bagi mantan eks narapidana terorisme (eks napiter).

Rycko menjelaskan, saat ini terdapat 116 eks napiter di Jatim yang harus dibina. Pembinaan salah satunya dilakukan melalui penguatan wawasan kewirausahaan.

Baca juga : KKP Terbitkan Sertifikat Kelayakan Pengolahan Untuk 5.703 UPI

“Tidak mudah mendapatkan pekerjaan bagi napiter setelah keluar dari penjara, karena itu pembinaan wawasan kewirausahaan ini penting untuk kesejahteraan eks napiter dan integrasi ke masyarakat,” imbuh Rycko.

BNPT memiliki 7 program prioritas terkait pencegahan dan deradikalisasi. Yakni, pemberdayaan perempuan, anak dan remaja, dan pembentukan Desa Siap Siaga-Desa Damai, program pembentukan Sekolah Damai, dan pembentukan Kampus Kebangsaan.

Kemudian, pemenuhan hak dan pemberdayaan penyintas serta keluarga, reintegrasi dan reedukasi mitra deradikalisasi serta keluarga, dan asesmen pegawai dengan tugas resiko tinggi.

Dalam implementasinya, program-program akan dikolaborasikan dengan seluruh pemangku kepentingan, dalam hal ini Polda Jatim dan Kodam V/Brawijaya.

Baca juga : Kepala BNPT: Ideologi Kekerasan Bertentangan Dengan Peradaban Manusia

Kapolda Jatim Irjen Imam Sugianto mendukung peningkatan kerja sama penanggulangan terorisme di Jatim, khususnya dalam program deradikalisasi.

“Kegiatan-kegiatan dan program ke depannya yang bisa dikerjasamakan harus kita kerjakan bersama agar kemanfaatannya bisa membawa sumber penghidupan eks napiter,” tuturnya.

Dukungan juga datang dari Pangdam V/Brawijaya Mayjen TNI Rafael Granada. Dirinya menyoroti pentingnya langkah pencegahan jelang Pemilu 2024.

“Kami akan melakukan pendekatan teritori dalam menghadapi dan mencegah proses radikalisasi pada kelompok rentan, dan kita juga harus bekerja sama terutama dalam waktu dekat kita akan melaksanakan Pemilu,” kata Rafael.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.