Dark/Light Mode

Aksi Terorisme Turun, Pengamat: Kewaspadaan Tetap Perlu Terus Dilakukan

Jumat, 29 Desember 2023 12:58 WIB
Pakar terorisme Noor Huda Ismail (Foto: Istimewa)
Pakar terorisme Noor Huda Ismail (Foto: Istimewa)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menurunnya aktivitas terorisme di penghujung 2023 patut menjadi kegembiraan bagi banyak orang. Penangkapan beberapa terduga teroris di beberapa tampat baru-baru ini, semakin menguatkan rasa aman dalam momentum perayaan Natal dan Tahun Baru 2024. Namun demikian, kewaspadaan terhadap kemungkinan adanya aksi terorisme perlu terus dihadirkan sebagai benteng pertahanan dalam menjaga Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) yang ber-Bhinneka Tunggal Ika.

"Penangkapan yang dilakukan Densus 88 Antiteror itu merupakan pengembangan dari penangkapan sebelumnya," jelas pakar terorisme Noor Huda Ismail, dalam keterangan yang diterima redaksi, Jumat (29/12).

Menurut Pendiri Yayasan Prasasti Perdamaian ini, potensi serangan terorisme terhadap perayaan Natal memang sudah menurun dalam beberapa tahun terakhir. Namun, ia mengingatkan, ancaman tersebut tetap ada. Ia mengimbau kepada masyarakat agar tetap waspada dan segera melaporkan segala aktivitas yang dinilai mencurigakan pada aparat atau penegak hukum setempat.

Baca juga : Usut Tuntas, Cegah Kasus Kecelakaan Kerja Terulang

"Potensinya tetap ada, tapi sudah amat sangat menurun," katanya.

Noor Huda berharap, masyarakat dapat saling menghormati perbedaan agama dan perayaaan Natal dapat berlangsung dengan penuh sukacita. Dia menegaskan, perbedaan itu adalah sebuah kekayaan.

Dia melanjutkan, penangkapan dua terduga teroris di beberapa wilayah merupakan bukti bahwa Densus 88 Antiteror terus bekerja keras untuk mencegah serangan terorisme. Penangkapan ini sebenarnya merupakan pengembangan dari kasus sebelumnya, karena diduga jaringan Jamaah Islamiyah masih aktif dalam mengumpulkan pendanaan dan persenjataan.

Baca juga : Kemenperin Turunkan Tim Penanganan Kecelakaan Kerja Di Pabrik Nikel Morowali

"Penangkapan anggota Jamaah Islamiyyah yang belum lama terjadi di Sidoarjo ini menunjukkan bahwa Densus 88 Antiteror terus memantau perkembangan jaringan terorisme di Indonesia," kata terangnya.

Noor Huda berharap, masyarakat dapat saling menghormati perbedaan agama dengan penuh sukacita. Dengan banyaknya agama dan kepercayaan yang bisa tumbuh berdampingan di atas Bumi Pertiwi, sejatinya menunjukkan keseriusan negara dalam melindungi rakyatnya. "Perbedaan itu adalah sebuah kekayaan," tambah Noor Huda.

Ia berharap, masyarakat tetap semangat dan berpikir positif dalam melewati perayaan Natal dan Tahun Baru 2024. Ia menggarisbawahi tentang kemajemukan masyarakat Indonesia yang seharusnya menjadi kekuatan alami bangsa ini. 

Baca juga : Debat Cawapres Angkat Tema Ekonomi, Pengamat: Gibran Harus All Out

“Saya kira perbedaan itu adalah kekayaan kita sebagai sebuah bangsa. Kita perlu menghargai kekayaan yang dimiliki ini dengan menjadikan perbedaan itu bukan menjadi ancaman, namun justru sebagai source of power atau sumber kekuatan. Berbeda itu wajar, tapi kita harus ingat bahwa untuk menjadi bangsa yang kokoh, kita harus tetap bersama-sama walau tak sama,” pungkas Noor Huda.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.