Dark/Light Mode
BREAKINGNEWS
Pentingnya Kompetensi Untuk Produktivitas
Miris, Tingkat Pelatihan Kerja Di Indonesia Sangat Rendah
Rabu, 31 Januari 2024 07:30 WIB

RM.id Rakyat Merdeka - Tingkat pelatihan kerja di Indonesia tergolong sangat rendah. Menteri Ketenagakerjaan (Menaker) Ida Fauziyah mengungkapkan, kurang dari 8 persen perusahaan yang memberikan pelatihan bagi pekerjanya.
Padahal, pelatihan kerja merupakan langkah tepat yang dapat mengatasi kesenjangan dan meningkatkan kompetensi.
“Data survei menunjukkan bahwa kurang dari 8 persen perusahaan menawarkan pelatihan formal,” kata Ida dalam dialog nasional bertajuk ‘Kolaborasi untuk Pelatihan Vokasi dan Produktivitas’ di Jakarta, pada Selasa (30/1/2024).
Baca juga : Universitas Mercu Buana Gelar Pelatihan Tenaga Kerja Indonesia Di Malaysia
Politisi PKB ini mengatakan, Indonesia termasuk yang terendah karena jika dibandingkan dengan rata-rata regional Asia Timur dan Pasifik, yang angkanya sudah mencapai 35 persen.
Berdasarkan data Wajib Lapor Ketenagakerjaan Online, ada sekitar 1.799 perusahaan, 32 ribu instruktur dengan potensi kapasitas latih setiap tahun 1,5 juta orang dapat dilatih di perusahaan per tahun.
Kemudian, hasil riset McKinsey 2019, akibat revolusi 4.0 ada 23 juta jenis pekerjaan akan terdampak oleh otomatisasi dan sekitar 27-46 juta jenis pekerjaan baru berpeluang tercipta hingga 2030.
Baca juga : Genjot Produktivitas Pertanian, Pupuk Indonesia Beri Kemudahan Akses Pupuk Petani
Pada 2030, kata Ida, akan ada 10 juta jenis pekerjaan baru, dengan keterampilan baru muncul di Indonesia. Hal ini juga akan mengakibatkan banyak hilangnya pekerjaan tradisional. Untuk itu, pelatihan kerja sangat penting dilakukan.
“Kami mengajak partisipasi dari teman-teman dunia usaha dan industri untuk menjadikan peningkatan kompetensi sebagai upaya meningkatkan produktivitas perusahaan,” ajaknya.
Untuk diketahui, regulasi Kepmenakertrans Nomor 261 Tahun 2004 juga mewajibkan perusahaan melaksanakan pelatihan kerja sekurang-kurangnya 5 persen sejumlah pekerja di perusahaan.
Selanjutnya
Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News
Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.
Tags :
Berita Lainnya