Dark/Light Mode

Penguatan SDM Jadi Kunci Keamanan Data Pemilu

Minggu, 28 Januari 2024 12:19 WIB
Pemilu 2024.
Pemilu 2024.

RM.id  Rakyat Merdeka - Chairman Lembaga Riset Keamanan Siber Communication and Information System Security Research Center (CISSReC), Pratama Persadha menilai pemanfaatan aplikasi Sistem Informasi Rekapitulasi (Sirekap) merupakan inovasi yang mendorong transparansi dan akuntabilitas Pemilu 2024.

Menurutnya, keamanan data aplikasi Sirekap harus diperhatikan agar proses Pemilu bisa berjalan dengan lancar.

Dia bilang, meskipun aplikasi ini hanya alat bantu dan tidak jadi data pegangan hasil Pemlu, tetapi bila terjadi serangan siber mampu menimbulkan kericuhan.

"Oleh karena itu, keamanan data Sirekap ini merupakan salah satu faktor kunci supaya Pemilu yang akan datang dapat berjalan dengan tertib dan lancar," katanya di Jakarta, Sabtu (27/1/2024).

Baca juga : Ajeungan Muda dan Santri di Karawang Siap Menangkan Prabowo-Gibran

Sebelumnya, Komisi Pemilihan Umum (KPU) memperkenalkan aplikasi Sirekap sebagai alat bantu rekapitulasi suara pada Pemilu 2024. Aplikasi ini pernah sukses digunakan pada Pilkada serentak tahun 2020 lalu.

Pratama menjelaskan, supaya keamanan data aplikasi Sirekap ini semakin kuat, maka faktor Sumber Daya Manusia (SDM) harus diperhatikan serius.

Karena penyebab utama dari kerentanan sistem teknologi pemerintahan biasanya berasal dari rendahnya kesadaran SDM tentang keamanan siber.

"Kalau kita melihat sistem keamanan siber, kita tidak bisa melihat hanya pada satu sisi infrastruktur serta perangkat keamanan siber saja, tapi kita juga harus melihat aspek lainnya seperti pelatihan karyawan terhadap aspek keamanan siber juga menjadi titik kritis," terangnya.

Baca juga : BEM PTNU Jabar Deklarasi Pemilu Damai

Dia menjelaskan, tak jarang serangan siber yang terjadi berawal dari diretasnya komputer atau laptop karyawan atau didapatkannya data kredensial karyawan melalui serangan phising.

Oleh karena itu, Pratama menyarankan supaya KPU segera melakukan pelatihan kepada seluruh SDM yang terlibat. Tidak hanya pelatihan cara penggunaan aplikasi Sirekap saja, namun juga memberikan penekanan pada faktor keamanan siber.

"Melihat maraknya kebocoran data yang disebabkan oleh kelalalian SDM ini seharusnya sudah menjadi peringatan kepada pimpinan organisasi untuk dengan segera melakukan pelatihan kepada karyawan/mitra yang memiliki akses tersebut bagaimana mengamankan diri mereka sendiri," ujarnya.

Senada dengan itu, pengamat politik Institute for Digital Democracy (IDD) Yogyakarta Bambang Arianto juga mengapresiasi pemanfaatan aplikasi Sirekap KPU ini. Menurutnya, digitalisasi akan memberikan dampak signifikan bagi efektivitas dan efisiensi Pemilu.

Baca juga : KPK Tegaskan Pengusutan Kasus Korupsi Kemenaker Tak Terkait Pilpres 2024

"Aplikasi Sirekap dapat berkontribusi dalam perhitungan suara secara cepat dan bisa menekan terjadinya praktik kecurangan. Akan tetapi perlu diingat bahwa pemanfaatan digitalisasi harus tetap menjaga dari serangan siber," jelasnya.

Lebih lanjut, digitalisasi ini juga akan mendorong penguatan pelembagaan demokratisasi di Indonesia. Harapannya pemilu bisa lebih transparan dan akuntabel sehingga menguatkan demokrasi.

"Melalui digitalisasi proses transparansi dan akuntabilitas dapat lebih dipertanggungjawabkan di hadapan publik. Intinya, pemanfaatan teknologi digital bisa berkontribusi dan memperkuat proses pelembagaan demokrasi menjadi lebih baik," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.