Dark/Light Mode

Kementan Kendalikan PMK Di Pasuruan, Ingatkan Pentingnya Vaksinasi Rutin

Sabtu, 24 Februari 2024 13:41 WIB
Tim Kesehatan Pusvetma turun langsung identifikasi PMK di Pasuruan. Foto: Istimewa
Tim Kesehatan Pusvetma turun langsung identifikasi PMK di Pasuruan. Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Menindaklanjuti pemberitaan terkait kasus penyakit mulut dan kuku (PMK) di Pasuruan, Jawa Timur, Kementerian Pertanian (Kementan) melalui Direktur Jenderal Peternakan dan Kesehatan Hewan (Dirjen PKH), Nasrullah menyampaikan, kasus tersebut telah diinvestigasi oleh dinas.

Kasus ini juga telah dilakukan pengujian oleh laboratorium rujukan PMK milik Kementan yaitu BBVF Pusvetma dengan hasil positif PMK.

Menurutnya, sapi-sapi yang diberitakan sakit dan mati tersebut belum pernah divaksin atau belum mendapat vaksin ulangan, 6 bulan setelah vaksinasi sebelumnya.

"Hasil investigasi dan pemeriksaan laboratorium menunjukkan bahwa sapi-sapi tersebut sakit dan mati, karena belum divaksin PMK," ungkapnya di Jakarta, Jumat (23/2/2024)

Baca juga : Prabowo-Gibran Bakal Jalankan Revolusi Damai

Lebih lanjut, Nasrullah menegaskan, untuk mengendalikan PMK, sejak awal wabah tahun 2022 sampai dengan tahun 2024 ini, Ditjen PKH telah mengalokasikan vaksin PMK ke Provinsi Jawa Timur sebanyak 9.410.950 dosis, dan telah dilakukan vaksinasi pada 2,957,948 ekor atau sebanyak 57 persen dari populasi ternak ruminansia besar.

Bukan hanya di Jawa Timur, vaksinasi PMK juga menjadi strategi kita di 28 provinsi lainnya yang tersebar di Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, dan Sulawesi.

"Distribusi vaksin masih terus akan dilakukan sesuai permintaan dan kebutuhan vaksinasi di Jawa Timur dan provinsi lainnya," tambahnya.

Sementara itu, dalam kesempatan terpisah, Direktur Kesehatan Hewan, Nuryani Zainuddin menyebutkan bahwa merebaknya kasus PMK di Pasuruan ini, menjadi pengingat akan pentingnya vaksinasi rutin dan ulangannya setiap 6 bulan untuk memberikan kekebalan optimal kepada hewan rentan.

Baca juga : Pj Gubernur Ingatkan Pegawai Pemprov Sumsel Tingkatkan Disiplin dan Inovatif

Nuryani juga meminta agar Dinas melakukan sosialisasi terus menerus kepada Masyarakat khususnya peternak tentang perlu dan pentingnya vaksinasi, serta mempercepat dan mengoptimalkan kegiatan vaksinasi PMK di peternak.

"Harus diingat bahwa PMK ini merupakan penyakit virus yang sangat ganas dan sangat mudah menular, strategi utama yang harus dilakukan adalah melalui pencegahan dengan vaksinasi yang intensif, dan menyasar seluruh ternak ruminansia rentan target."

Menjelang hari besar keagamaan nasional (HBKN), Nasrullah meminta agar Dinas mengakselerasi vaksinasi secara massal sebagai antisipasi meningkatnya lalu lintas ternak menjelang Idul Fiitri dan Idul Adha.

"Akselerasi vaksinasi PMK ini kita prioritaskan pada wilayah sentra atau produsen ternak, penyuplai ternak ke wilayah lain, dan wilayah dengan cakupan vaksinasi rendah serta padat lalu lintas ternak," imbuhnya.

Baca juga : Skrining Kesehatan Tekan Angka Kematian Petugas Pemilu

Dia menerangkan bahwa pihaknya telah berkoordinasi dengan beberapa dinas provinsi terkait untuk melakukan akselerasi vaksinasi sebelum masuk ke bulan Ramadan.

"Vaksinasi ini harapannya dapat menekan laju kasus bahkan mencegah munculnya kasus-kasus baru," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.