Dark/Light Mode

Budiman Sudjatmiko Jelaskan Pentingnya Faktor Geopolitik pada Pilpres 2024

Selasa, 13 Februari 2024 11:28 WIB
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)
Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko. (Foto: Ng Putu Wahyu Rama/RM)

RM.id  Rakyat Merdeka - Wakil Ketua Dewan Pakar Tim Kampanye Nasional (TKN) Prabowo-Gibran, Budiman Sudjatmiko, menegaskan bahwa faktor geopolitik dan situasi global sangat krusial dalam menentukan nasib bangsa Indonesia ke depan. Menurut Budiman, jika Indonesia gagal mengelola transisi kekuasaan secara baik akan berisiko mengakibatkan kekacauan sosial.

“Konteks global, geopolitik, geoekonomi, dan geostrategi sangat penting pada Pilpres kali ini. Indonesia berada dalam posisi yang krusial dalam menghadapi risiko-risiko global. Kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang strategis dan visioner untuk mengelola hal tersebut,” jelas Budiman Sudjatmiko kepada wartawan, di Jakarta, Senin (12/2).

Budiman menguraikan, setidaknya ada tiga faktor geopolitik di yang menjadi risiko tingkat global hari ini. Pertama adalah kondisi pasca pandemi, kedua adalah perang antar negara besar, dan ketiga adalah revolusi industri ke 4.

Budiman menjelaskan bahwa kondisi dunia yang hari ini masih berusaha pulih dari pandemi Covid-19 yang mirip dengan kondisi seabad lalu saat pemulihan dari pandemi Flu Spanyol. Pada faktor perang, Budiman menyebut hari ini terjadi perang yang konstan di berbagai belahan dunia, seperti perang Barat via Ukraina melawan Rusia.

Baca juga : Rinov/Mentari Dipatok Lolos Olimpiade Paris 2024

“Faktor terakhir adalah revolusi industri; yang abad lalu terjadi revolusi industri kedua lewat penggunaan listrik, sementara yang sekarang adalah revolusi industri keempat lewat penggunaan teknologi digital dan biologis,” urainya.

Akibat dari tiga faktor tersebut, di awal abad lalu telah terjadi transformasi dunia secara masif dan berujung pada konflik-konflik di seluruh dunia.

“Muncul kesadaran nasionalisme di negara-negara jajahan yang menggugat kolonialisme. Muncul pula gerakan-gerakan sosialisme di negara-negara penjajah yang menggugat kapitalisme. Ini menyebabkan konflik yang besar, perebutan sumber daya, dan akhirnya perang dunia ke-2. Ini semua dimulai dari munculnya tiga faktor itu," jelas Budiman.

Posisi Indonesia

Meskipun tidak mengharapkan hal tersebut terjadi kembali, Budiman Sudjatmiko mewanti-wanti agar Indonesia bersiap dalam menghadapi dinamika geopolitik global tersebut.

Baca juga : Kakorlantas Tegaskan Pentingnya Keselamatan Berlalulintas

“Jika terjadi eskalasi global, Indonesia memiliki resiko yang cukup tinggi. Indonesia termasuk kedalam kategori negara yang kaya raya dari sisi sumber daya alam, namun sumber daya manusia-nya tergolong biasa-biasa saja, dan kita tidak punya senjata nuklir,” jelas Budiman.

“Negara seperti kita, jika tidak dikelola dengan baik, rentan dimasuki dominasi dan kepentingan asing bila terjadi konflik sosial yang menjurus kepada dua hal, yaitu konflik antar-kelas dan konflik suku atau agama,” lanjutnya.

Dalam menghadapi hal tersebut, Budiman menekankan bahwa Indonesia butuh kepemimpinan yang berkelanjutan yang sifatnya strategik dan visioner.

“Transformasi global ini merupakan sebuah proses panjang. Kita membutuhkan pemimpin-pemimpin yang visioner dan strategik untuk minimal satu generasi kedepan untuk mengawal Indonesia. Jadi bukan pemimpin saja, tapi lebih dari satu pemimpin yang punya visi dan strategi yang berkelanjutan,” jelasnya.

Baca juga : Budiman Sudjatmiko Jelaskan Makna Pernyataan Penutup Prabowo di Debat Pamungkas Pilpres 2024

Pemilu 2024, khususnya Pilpres, menurut Budiman adalah salah satu bagian penting yang sangat menentukan arah Indonesia dalam merespons situasi global.

“Hari ini kita sudah berada di posisi global yang strategis di bawah kepemimpinan Presiden Jokowi, dengan banyaknya sumber daya alam yang kita kuasai dan dibutuhkan dalam global supply chain,” jelas Budiman.

“Melanjutkan hal ini dalam sebuah transisi yang damai kepemimpinan yang visioner strategik, adalah hal yang penting untuk dilaksanakan,” pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.