Dark/Light Mode

Literasi Digital Kominfo: Konten Menarik Bisa Jadi Lahan Cuan

Minggu, 17 Maret 2024 20:32 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Saat ini akses terhadap internet dapat dinikmati siapa saja. Berdasarkan laporan APJII, hingga Januari 2024, 80 persen atau 20 juta masyarakat Indonesia memiliki akses terhadap internet. Sedangkan 40 persennya merupakan pengguna aktif media sosial.

Hal ini membuktikan bahwa media sosial terus berkembang dan memiliki banyak pengguna di Indonesia.

Karena itu, keberadaan konten di media sosial menjadi kunci penting, sehingga keberlangsungan sebuah akun di media sosial dapat terus ada.

Hal ini tentu saja menjadi tantangan terutama dalam menyajikan konten yang bermanfaat dan mencerdaskan.

Bagaimana sebuah konten dapat menjadi optimal, sehingga menarik dan menjadi lahan meraup cuan?

Hal ini dibahas dalam Obral Obrol liTerasi Digital, pada Jumat (15/3/2024) yang mengangkat topik "Level Up Konten Biar Cuan!". Diskusi ini digelar Kementerian Kominfo

Baca juga : 4 Pilar Literasi Digital Kunci Wujudkan Masyarakat Cerdas

Berdasarkan pengalaman Lona Cindy selaku Key Opinion Leader, untuk membuat konten jadi cuan, hal pertama yang harus dimiliki adalah goals dalam membuat konten, sehingga sesuai tujuan.

Tak hanya itu, tools atau alat yang digunakan dalam membuat konten juga menjadi satu hal substansial apalagi untuk menciptakan konten yang disukai, maka faktor penting adalah siapkan tools untuk pencahayaan yang optimal.

Kemudian, aplikasi editing video juga harus dimiliki dan dikuasai penggunaan oleh calon-calon digital creator.

"Harus ada something yang kita harus bener-bener kita niatin, kita prepare, yang kalau pun valuenya nggak besar, at least kita memiliki value," tegas Lona.

Lona menambahkan  untuk mencapai tujuan, kreator perlu memahami dan mengenali audience.

Karena itu, ia pun menambahkan beberapa tips, sebagai langkah awal dalam membuat konten, seperti cara bercerita, membuat konten before after, tips and trick, humor atau mini vlog.

Baca juga : Netralitas ASN Jadi Akar Ruang Digital Yang Positif

Sedangkan menurut Oktora Irahadi selaku CEO Infina/Siberkreasi, indikator sebuah konten yang layak dapat cuan, pertama-tama pastikan dulu konten tersebut memiliki engagement, sehingga menarik orang untuk menekan tombol like, comment, and share.

Oktora juga menambahkan strategi agar sebuah konten dapat dilirik oleh audience, antara lain seperti thumbnail pada YouTube. Sehingga, membuat gambar dan judul menarik juga merupakan hal penting.

"Jadi bikin konten itu nggak sesederhana bahwa kita bikin konten selesai. Musti dipikir, dari mulai gambar penyertanya, covernya seperti apa, clickbite harus dipikirkan," ungkap Oktora.

Setelah menjadi konten kemudian diunggah, luangkan waktu untuk melihat engagement.

Hal ini penting, agar engagement meningkat maka perlu tahu cara, dengan mencari celah agar mesin algoritma bekerja.

Sedangkan untuk mendapatkan engagement yang tinggi, seorang konten kreator harus mampu membuat konten yang menarik.

Baca juga : Literasi Digital Kominfo: Bebas Bersuara, Tapi Ingat Etika!

Seperti yang diungkapkan Alfian Rahardian Afif, selaku Digital Creator. Karena itu, Alfian juga menegaskan bahwa dalam membuat konten pastikan kreator mampu mengikat penonton agar menonton konten lebih lama.

Mampu mengidentifikasi kekurangan pada sebuah konten, juga perlu, sehingga saat konten tidak mendapatkan perhatian maka dapat segera diperbaiki, seperti faktor kualitas video.

Karena itu, memiliki referensi yang beragam menjadi indikator agar konten kreator dapat terus berkembang.

"Poin penting untuk konten kita bisa naik, ya kita harus banyakin referensi dari kreator-kreator lain, untuk refleksi kita sendiri," ungkap Alfian.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.