Dark/Light Mode

Lepas 390 PMI ke Korsel, Benny Ingatkan Tidak Jadi Pekerja Migran Kaburan

Selasa, 20 Februari 2024 12:27 WIB
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani di Hotel El Royal, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (19/2/2024). Foto: Istimewa
Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani di Hotel El Royal, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (19/2/2024). Foto: Istimewa

RM.id  Rakyat Merdeka - Kepala Badan Perlindungan Pekerja Migran Indonesia (BP2MI) Benny Rhamdani melepas 390 PMI program Government to Government (G to G) yang akan bekerja di Korea Selatan. Mereka akan bekerja di sektor manufaktur dan perikanan.

"270 PMI akan bekerja di sektor manufaktur dan 120 PMI lainnya akan bekerja di sektor perikanan," kata Benny di Hotel El Royal, Kelapa Gading, Jakarta Utara, Senin (19/2/2024).

Dalam kesempatan ini, Benny juga mengingatkan kepada PMI agar bekerja secara profesional. Tidak menjadi PMI kaburan.

Sebab, mereka yang dilepas adalah orang-orang berhasil lolos seleksi. Mewakili negara sebagai duta besar di negara tetangga.

Baca juga : Menyelamatkan Warga Baduy Yang Kena Gigitan Ular Berbisa

"Sangat banyak lho yang mendaftar, mereka yang mengikuti tes serta berharap mendapat kesempatan bekerja seperti kalian, tetapi alhamdulillah hanya kalian yang dinyatakan lulus. Kalian orang-orang berkompeten di bidangnya. Jangan mau menjadi kaburan saat berada di Korea Selatan," kata Benny.

Benny juga mengajak para PMI untuk menjaga nama baik Indonesia. Tidak mudah terkontaminasi dengan suasana di negara penempatan yang membuat kesadaran dan kecintaan terhadap Indonesia menjadi terkikis.

"Ingat, kalian juga harus mencintai orang-orang terdekat kalian, yang saat ini kalian tinggalkan," sebut politisi Hanura itu.

Benny juga mendorong para PMI bekerja dengan penuh kecintaan pada pekerjaannya. Sekaligus rajin menabung untuk bekal selepas bekerja di negara penempatan.

Baca juga : BNPT: Peringatan Isra Miraj Jadi Sarana Peningkatan Iman Dan Ketakwaan

"Yang paling penting juga tetaplah menjadi Indonesia. Jangan karena pengaruh pergaulan di Korea Selatan membuat solidaritas kalian sebagai sesama anak Indonesia keropos. Terus menjadi merah putih," tutur Benny.

Lebih lanjut, Benny memaparkan data terkait kinerja BP2MI dan anggaran yang dialokasikan untuk PMI. BP2MI makin memantapkan kerja-kerjanya dalam melindungi para pahlawan devisa, yakni PMI.

"Sudah banyak perubahan dan perbaikan yang kami lakukan sepanjang kurang lebih empat tahun terakhir," pungkas dia.

Sementara itu, Deputi Bidang Kependudukan dan Ketenagakerjaan, Kementerian PPN/Bappenas Maliki menyatakan bahwa PMI yang diberangkatkan ini merupakan para pekerja yang berkompeten.

Baca juga : Jelang Pilpres, Waketum MUI Ingatkan Hati-hati Pilih Presiden Dan Wapres

"Kalian adalah pekerja kompeten yang berangkat bekerja di Korea. Saya harapkan rekan-rekan di sini tinggal di Korea, belajar di Korea dan bisa menerapkan itu di Indonesia, sehingga kita bisa keluar dari middle income. Korea Selatan menjadi salah satu benchmark,’’ tutur Maliki.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.