Dark/Light Mode

Literasi Digital Kominfo

Netralitas ASN Jadi Akar Ruang Digital Yang Positif

Selasa, 12 Maret 2024 17:50 WIB
Foto: Ist
Foto: Ist

RM.id  Rakyat Merdeka - Netralitas Aparatur Sipil Negara (ASN) menjadi akar yang positif di ruang digital.

Terbukanya akses internet memudahkan semua orang untuk mengisi ruang digital dengan berbagai konten, baik konten positif maupun negatif.

Konten negatif seperti hoaks dan ujaran kebencian tak jarang ditemui di ruang digital, terutama di masa pemilu.

Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) berkolaborasi dengan Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Kementerian Dalam Negeri (BPSDM Kemendagri) dalam kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan kepada ASN dan Sumber Daya Manusia (SDM) Pemerintah Provinsi Sumatera Selatan.

Baca juga : Pertamina Rehabilitasi Mangrove Di Nusa Tenggara Timur

Mereka memberikan literasi tentang pentingnya bersikap netral terhadap teknologi dan konten di ruang digital.

“Netralitas inilah yang akan menciptakan ruang digital yang lebih kondusif. ASN diharapkan untuk menjadi agen perubahan, menjadi wakil-wakil yang bisa membantu menciptakan ruang digital yang sejuk dan damai,” kata Direktur Pemberdayaan Informatika Kemenkominfo Slamet Santoso, seperti keterangan yang diterima RM.id, Selasa (12/3/2024).

Slamet juga berharap, para pegawai Pemprov Sumsel meneruskan materi literasi digital kepada masyarakat supaya bisa menghadapi konten negatif dengan bijak.

“Kalau ada konten hoaks, ujaran kebencian, SARA, dan radikal di ruang digital, maka peran serta dari rekan-rekan ASN di Sumatera Selatan ini begitu penting sebagai counter konten negatif di lingkungan sekitarnya,” ingatnya.

Baca juga : Literasi Digital Kominfo: Bebas Bersuara, Tapi Ingat Etika!

Slamet melanjutkan, selain berfungsi sebagai perekat pemersatu bangsa, netralitas ASN juga dapat memicu partisipasi publik dalam menggunakan hak suaranya dalam pilkada yang akan berlangsung di tahun 2024 ini.

Plh. Sekretaris Daerah Provinsi Sumsel Edward Candra menyatakan, konten negatif menjadi salah satu tantangan di era digital. 

Sehingga kemampuan ASN dalam mengakses internet harus dibarengi dengan literasi digital. Hal yang perlu diperhatikan selain kecakapan adalah budaya digital.

“Kita selaku ASN harus bisa memberikan contoh untuk bisa mengurangi konten negatif di ruang digital. Kalau posting berita negatif, (berita tersebut) sudah tidak bisa dihapus lagi dan bisa tersebar ke seluruh dunia. Jadi, kita perlu pemahaman tentang bagaimana memegang teguh budaya di ruang digital,” ujar Edward.

Baca juga : Rekapitulasi DB1 Tingkat Kabupaten: Suara Ibas Tak Terbendung Di Posisi Atas

Menurut Edward, usaha yang positif dalam dunia digital perlu terus dikembangkan oleh berbagai pihak termasuk dalam konteks ini adalah ASN.

Partisipasi ASN dapat menjadi pengaruh yang lebih kuat kepada publik.

Kegiatan Literasi Digital Sektor Pemerintahan merupakan salah satu rangkaian Program Makin Cakap Digital yang diinisiasi Kominfo.

Program ini untuk meningkatkan kompetensi ASN dan SDM pemerintahan dalam menyikapi teknologi dan konten digital sebagai pelaksana kebijakan publik dan juga pelayan publik.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.