Dark/Light Mode

Gelar Bukber Di Kemlu, Menlu Retno Marsudi Ajak Dubes Asing Ingat Gaza

Sabtu, 23 Maret 2024 06:26 WIB
Menlu Retno Marsudi. (Foto: Ist)
Menlu Retno Marsudi. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri (Menlu), Retno Marsudi mengundang, sekitar 58 Duta Besar (Dubes) asing dan perwakilan asing di Indonesia pada acara buka puasa bersama (Bukber) di Kantor Kementerian Luar Negeri (Kemlu), Jakarta, Jumat (22/3/2024). 

Mereka terdiri para Dubes dan perwakilan negara-negara sahabat yang berkantor di Jakarta

Pada acara itu, Retno mengajak para Dubes yang hadir untuk mengingat warga Gaza yang dilanda kelaparan akibat perang yang terjadi sejak 7 Oktober 2023. Ia mengatakan, bulan suci Ramadan merupakan kesempatan untuk meningkatkan toleransi dan ukhuwah.

"Ramadhan selalu memberi kita kesempatan baik, untuk menjadikan diri kita manusia yang lebih baik. Dan kesempatan yang baik untuk memupuk rasa kebersamaan dan persahabatan," kata Retno saat memberikan sambutan. 

Baca juga : Pidato Di Korsel, Menlu Retno Singgung Penerapan AI Dalam Demokrasi

Ia berharap, dunia mengambil pelajaran berharga tentang kasih sayang dan solidaritas dari bulan Ramadhan.

Menlu dua periode itu mengatakan, sebanyak 32.000 warga Palestina telah terbunuh saat para Dubes dan tamu yang hadir bisa duduk dengan nyaman di acara tersebut. UNICEF melaporkan ada 13.000 anak-anak yang meninggal dari jumlah tersebut.

Sebanyak 2 juta orang mengungsi dan kehilangan hak untuk hidup di tanah mereka sendiri. "Korban yang tersisa hidup dalam kelaparan dan saya kutip 'bahkan tidak punya tenaga untuk menangis',” kata Retno lirih.

Menlu mengajak, komunitas global tidak hanya menangis melihat penderitaan warga Gaza. Akan tetapi juga berkomitmen dan melakukan sesuatu untuk menghentikan krisis kemanusiaan yang dahsyat tersebut.

Baca juga : Berkunjung Ke Korsel, Menlu Retno Siap Bicara Demokrasi Dan Bertemu Mitra

"Bagi Indonesia, pilihan terakhir adalah satu-satunya jawaban yang logis. Kami tetap berkomitmen meringankan beban warga Palestina dengan terus mengirimkan bantuan yang sangat dibutuhkan," ujarnya. 

Menlu mengajak tamu yang hadir merayakan Ramadhan sebagai waktu untuk mengkatalisis upaya dan mengadvokasi perdamaian. Di mana di masa depan tidak ada anak yang harus menanggung beban konflik dan peperangan.

"Mari kita peringati Ramadhan sebagai momentum solidaritas kemanusiaan yang melampaui agama, etnis & batas negara," ujarnya.

Bukber Menlu dan Para Dubes di Kantor Kemlu Jakarta juga diisi tausiyah oleh Rektor Universitas Islam Negeri (UIN) Profesor Asep Saepudin. Dia menyinggung soal radikalisasi yang bisa dilakukan oleh siapapun, tidak selalu terkait agama.

Baca juga : Sowan Ke Prabowo, Menlu Selandia Baru Genjot Hubungan Bilateral

"Bagaimana ada negara yang bisa membunuh orang yang tidak bersalah dan mengebom sebuah negara. Dimana letak hati mereka?" ujarnya.

Profesor Asep berharap, Ramadan menjadi momen muhasabah diri untuk meningkatkan rasa kemanusiaan, utamanya terhadap sesama manusia. Tidak hanya bagi umat Islam, namun juga bagi agama maupun kepercayaan lainnya.

"Spiritualitas sangat penting untuk membuat kehidupan menjadi lebih baik. Menciptakan kehidupan yang lebih baik, tidak hanya bisa dilakukan oleh satu negara saja, tapi semua negara harus bekerja sama. Ini pembelajaran dari ibadah puasa di bulan Ramadhan," pungkasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.