Dark/Light Mode

Pidato Di Korsel, Menlu Retno Singgung Penerapan AI Dalam Demokrasi

Selasa, 19 Maret 2024 13:32 WIB
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat pidato di pertemuan tingkat menteri KTT Demokrasi ke-3 di Seoul, Korea Selatan, Senin (18/3). Foto: YouTube/MoFA Indonesia
Menteri Luar Negeri Retno Marsudi saat pidato di pertemuan tingkat menteri KTT Demokrasi ke-3 di Seoul, Korea Selatan, Senin (18/3). Foto: YouTube/MoFA Indonesia

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Luar Negeri (Menlu) Retno Marsudi berpidato pada Pertemuan Tingkat Menteri pada KTT Demokrasi ke-3 di Seoul, Korea Selatan, Senin (18/3/2024).​ Menlu perempuan pertama Indonesia itu menyampaikan bahwa demokrasi dan teknologi harus dapat menjadi kekuatan untuk kebaikan. 

Dengan banyaknya tantangan, Retno mengajak semua negara untuk membuat demokrasi menjadi lebih baik dan membawa lebih banyak manfaat bagi masyarakat.

“Kita semua memiliki tanggung jawab untuk mencegah demokrasi yang gagal," ujar Retno dalam pidatonya yang ditayangkan di YouTube Kemlu RI. 

Baca juga : Berkunjung Ke Korsel, Menlu Retno Siap Bicara Demokrasi Dan Bertemu Mitra

Menlu menyampaikan Artificial Intelligence (AI) harus dapat memperkuat demokrasi, bukan menjadi ancaman bagi demokrasi.

Ada tiga langkah yang ditekankan wanita kelahiran 1962 itu. 

Pertama, dia mendorong mempromosikan tata kelola digital global yang demokratis. Kedua, mengurangi kesenjangan digital di tingkat global. Ketiga, memastikan mitigasi risiko bersama.

Baca juga : Ucapkan Selamat Ramadan, Menlu AS Singgung Penderitaan Muslim Uighur Hingga Gaza

“AI dapat menjadi pedang bermata dua. Di satu sisi, AI dapat menjadi alat demokrasi dan di sisi lain digunakan sebagai alat manipulasi dan disinformasi. Maka dari itu, literasi digital dan inovasi sangat penting untuk melawan maraknya berita palsu dan penyalahgunaan AI, serta untuk menanggapi serangan siber," ujarnya. 

Pada pertemuan itu, Retno juga menyoroti situasi yang semakin buruk di Gaza di bulan suci ini. Dia menekankan pentingnya dukungan untuk bantuan kemanusiaan dan gencatan senjata di Gaza.

Summit for Democracy (SFD) dibuka oleh Presiden Republik Korea, Yun Suk Yeol, dan dihadiri wakil dari 28 negara. Konferensi ini merupakan mekanisme dialog internasional untuk mendorong kemajuan demokrasi. 

Baca juga : Midea Perkenalkan Keunggulan Teknologi Hyper Grapfins Dalam AC Midea

Di sela-sela kunjungan, Menlu RI juga melakukan pertemuan bilateral dengan Menlu Republik Korea, Cho Tae-yul membahas isu-isu bilateral khususnya isu pelindungan WNI.

Pada 17 Maret 2024, Menlu Retno juga menyempatkan berbuka puasa bersama dengan komunitas Muslim di Seoul Central Mosque, Itaewon, Seoul. Pada kesempatan tersebut, Menlu Retno disambut oleh Imam Masjid Seoul, A. Rahman Lee, serta jajaran pengurus Korea Muslim Federation (KMF).

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.