Dark/Light Mode

6 Jam Raker Soal Pertahanan dengan DPR

Prabowo Seperti Debat Capres

Selasa, 12 November 2019 06:50 WIB
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disambut Ketua Komisi I DPR Meutia Hafid sebelum rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, kemarin. (Foto: Patra Rizki Syahputra/Rakyat Merdeka)
Menteri Pertahanan Prabowo Subianto disambut Ketua Komisi I DPR Meutia Hafid sebelum rapat di Kompleks Parlemen, Senayan, kemarin. (Foto: Patra Rizki Syahputra/Rakyat Merdeka)

RM.id  Rakyat Merdeka - Kehadiran Menteri Pertahanan Prabowo Subianto dalam rapat kerja dengan Komisi I DPR, kemarin, benar-benar dinantikan, juga jadi tontonan menarik. Semua wakil rakyat di Komisi I, hadir. Balkon yang diisi wartawan pun, penuh. Dari awal sampai akhir rapat, ruangan tetap penuh. Apa yang disampaikan Prabowo dalam rapat itu mengingatkan kita ke masa-masa Prabowo debat capres melawan Jokowi.

Rapat kerja Prabowo dengan Komisi I DPR ini, berlangsung hampir 6 jam. Dimulai pukul 11 siang, Prabowo baru keluar ruangan sekitar pukul 5 sore. Secara umum, rapat berlangsung lancar. Prabowo bisa menguasai keadaan. Juga tak ada anggota yang menyerangnya, malah banyak yang memujinya.

Prabowo tiba di Gedung Nusantara III DPR, sekitar pukul 10.30 siang. Eks Danjen Kopassus itu tampil necis. Kemeja biru muda dibalut jas biru dongker dengan dasi warna merah. Rambutnya disisir klimis. Tiba di lobi, Ketum Gerindra itu di sambut kader Gerindra yang jadi Pimpinan MPR dan DPR: Ahmad Muzani dan Sufmi Dasco Ahmad. Ada juga Ahmad Riza Patria dan Habiburokhman.

Dari sana, Prabowo tak langsung ke ruang rapat yang ada di Gedung Nusantara II. Dia melipir dulu ke ruangan Sufmi Dasco yang ada di lantai 3 Nusantara III. Jelang pukul 11 siang, Prabowo baru terlihat keluar lift menuju ruang rapat. Anak buahnya ikut mengawal di belakang. Rombongan Prabowo yang bergerak ini jadi tontonan staf dan pekerja, karena terlihat besar.

Baca juga : Didik Mukrianto Raih Gelar Doktor Hukum dengan Predikat Cum Laude

Tiba di ruang rapat, Ketua Komisi I DPR, Meutya Hafid menyambut, Prabowo dan mempersilakan duduk di kursi yang disediakan. Meutya lalu membuka rapat tepat pukul 11.20 siang, ngaret hampir 1,5 jam dari jadwal yang diagendakan.

Saat membuka rapat, politisi Golkar ini mengomentari banyaknya wartawan yang meliput. Dia bilang, kaget juga melihat wartawan yang hadir begitu banyak. Balkon, tempat wartawan menyaksikan rapat, memang terisi penuh. Sebagian yang tak kebagian kursi terpaksa duduk lesehan di lantai.

Kata Meutya, ini adalah rapat yang paling ramai sejak ia mengikuti rapat di Komisi I. “Mungkin ini sebagai tanda bahwa harapan masyarakat agar TNI kuat begitu besar,” kata mantan preseter berita itu.

Rapat dilanjutkan dengan perkenalan, dan pemaparan rencana strategis dari Prabowo. Di sesi ini, Prabowo terlihat beberapa kali tersenyum. Misalnya saat mendengar komentar dari Ketua Fraksi PKS Jazuli Juwaini yang menyinggung soal sekutu. “Saya fraksi sekutu bapak,” kata politisi PKS itu. Prabowo tersenyum mungkin teringat dulu pernah bicara soal sekutu bahkan “segajah”.

Baca juga : Sertijab Menhan, Prabowo Disambut Upacara

Senyum Prabowo makin lebar saat mendengar Fadli Zon memperkenalkan diri. Meutya kemudian nyeletuk. “Dari Gerindra hadir lengkap, Pak,” selorohnya. Selain guyonan, datang juga pu jian. Misalnya dari TB Hasanuddin yang menyebut Prabowo sebagai “patriot sejati”. Sementara politikus PPP Sa i ful Tamliha menyapa Prabowo dengan sebutan Jenderal 08. Sapaan itu membuat senyum Prabowo melebar.

Setelah perkenalan, kemudian giliran Prabowo bicara. Gaya bicara eks pensiunan jenderal bintang tiga ini masih seperti biasa. Lantang, tegas dan lugas. Sesekali tangannya bergerak ke depan memberi penekanan. Para anggota yang kadang disapa “yang terhormat” diganti dengan sapaan “saudara-saudara sekalian”.

Apa yang disampaikan Prabowo sebagian tak jauh beda dari disampaikan debat capres putaran terakhir. Dalam pemaparannya, Prabowo bicara soal doktrin, wawasan, dan kebijakan pertahanan. Materi yang sudah hapal di luar kepala. Soal wawasan pertahanan, misalnya, Prabowo bicara soal kedaulatan. Kata dia, kita boleh membangun infrastruktur di mana-mana namun kalau ketahanan negara lemah, kedaulatan kita sebagai negara akan hilang.

Atau misalnya ia akan menggelar pertahanan yang bersifat defensif. Kita tidak berniat mengganggu negara lain. Tapi kita tidak boleh membiarkan Tanah Air kita kepentingan kita diganggu bangsa lain. Atau kebijakan politik luar negeri yang bebas aktif. “Saya termasuk yang menganut paham seribu kawan terlalu sedikit, satu lawan terlalu banyak,” kata Prabowo.

Baca juga : Ubi Jalar Karanganyar Terbang Sampai Korea

Dalam rapat tersebut sempat terjadi perdebatan. Anggota Komisi I DPR, Effendi Simbolon meminta Prabowo juga memaparkan anggaran Kemenhan. Permintaan Effendi langsung direspon anggota Komisi I lainnya yakni Syaifullah Tamliha. Anggota dari Fraksi PPP itu menyinggung hasil rapat ketua kelompok fraksi (kapoksi) Komisi I sebelum raker dengan Menhan digelar.

Prabowo lalu ikut menanggapi. Prabowo menyatakan bersedia membahas soal anggaran secara tertutup. “Saya kira demikian. Saya katakan mengenai yang rinci, bersifat teknis dan anggaran, saya mohon tertutup. Kita akan sampaikan, kita akan bahas,” jelasnya.

Pimpinan rapat, Meutya akhirnya memutuskan rapat digelar semi terbuka. Setelah itu break untuk ishoma. Selesai makan siang, rapat dilanjutkan. Namun tertutup. [BCG]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.