Dark/Light Mode

Turunkan Angka Stunting, Jokowi Ingatkan Pentingnya Konsolidasi Seluruh Pihak

Selasa, 11 Juni 2024 21:03 WIB
Foto: Ist.
Foto: Ist.

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mendampingi Presiden Joko Widodo (Jokowi) ketika meninjau langsung kegiatan Gerakan Intervensi Serentak Pencegahan Stunting pada Selasa (11/6/2024).

Gerakan yang dilakukan serentak pada Juni ini merupakan bagian dari upaya pemerintah untuk mengurangi angka stunting di Indonesia.

Ada dua lokasi yang dikunjungi, yaitu Posyandu Wijaya Kusuma di Kebon Pedes, Kota Bogor, Jawa Barat, dan Posyandu Integrasi RW 02 Cipete Utara, Kecamatan Kebayoran Baru, Jakarta Selatan.

Dalam kunjungannya, Presiden Jokowi menekankan pentingnya konsolidasi dan kerja sama seluruh pihak dalam menurunkan angka stunting.

Kepala Negara menyatakan, stunting tidak hanya urusan makanan dan tambahan urusan gizi. Namun juga, menyangkut sanitasi, lingkungan dari kampung dan RT.

Baca juga : PDIP Buka Komunikasi Dengan Semua Parpol

“Ini juga berpengaruh terhadap masalah air yang ada juga sangat berpengaruh sekali terhadap stunting. Ini memang kerja bareng-bareng, kerja bersama, kerja terintegrasi, kerja terkonsolidasi sehingga hasilnya akan kelihatan,” kata Jokowi.

Presiden optimistis, target pemerintah dalam penanganan stunting akan tercapai. Pemerintah mencanangkan prevalensi stunting turun hingga 14 persen sebagai target nasional pada 2024.

“Kita ingat di 2014 kita masih di angka 37 (persen). Kemudian selama 9 tahun turun menjadi 21 (persen). Memang kemarin turunnya hanya kecil 0,1 (persen), tapi apa pun kerja keras dan usaha yang telah dilakukan oleh daerah, oleh posyandu, harus kita hargai,” tutur eks Gubernur DKI Jakarta ini.

Presiden Jokowi beserta rombongan meninjau kegiatan yang sedang dilakukan di posyandu, yang meliputi pendaftaran, penimbangan dan pengukuran berat badan dan tinggi badan, pencatatan, dan penyuluhan kesehatan.

Menurut Ketua Pokja 4 PKK Kota Bogor Meira Sophia, kegiatan ini melibatkan proses yang terpadu mulai dari pendaftaran hingga penyuluhan dengan tujuan mengoptimalkan pencegahan stunting.

Baca juga : Jokowi Makin Gaspol Di IKN

“Alhamdulillah masyarakat sangat antusias, bahkan sebetulnya ingin berbondong-bondong datang ke tempat ini untuk bertemu dengan Bapak Presiden,” kata dia

menyampaikan antusiasme warga mengikuti program di posyandu. Kegiatan di Posyandu Wijaya Kusuma menyasar sedikitnya 105 bayi dan balita, calon pengantin, dan sejumlah ibu hamil.

Meira berharap dengan adanya gerakan serentak ini, angka prevalensi stunting di Tanah Air bisa diturunkan secara signifikan.

Warga setempat, termasuk Zulaeha yang rutin mengantar cucunya ke posyandu, merasa senang dan termotivasi dengan kehadiran Presiden.

“Senang sekali, gerakannya (pencegahan stunting) bagus, teratur, dan rapi,” kata Zulaeha.

Baca juga : Teken Aturan Baru, Jokowi Izinkan Ormas Keagamaan Kelola Tambang Batu Bara

Givani, ibu dari anak berusia 4 bulan, juga menyampaikan bahwa kegiatan pencegahan stunting di posyandu sangat membantu, terutama dalam memberikan pelayanan kesehatan yang lebih mudah diakses oleh masyarakat.

Dengan Gerakan Serentak Pencegahan Stunting ini, pemerintah berharap akan terjadi angka prevalensi stunting mengalami penurunan signifikan, dengan mencapai target hingga 14 persen pada 2024.

Gerakan ini diharapkan juga membantu menciptakan generasi mendatang yang lebih sehat dan cerdas untuk menyongsong visi Indonesia Emas 2045.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.