Dark/Light Mode

Menteri Siti: Festival Ciliwung Kunci Atasi Krisis Lingkungan

Sabtu, 15 Juni 2024 22:48 WIB
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggelar Festival Ciliwung 2024.
Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan menggelar Festival Ciliwung 2024.

RM.id  Rakyat Merdeka - Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) menggelar Festival Ciliwung 2024 sebagai bagian dari rangkaian Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024.

Festival Ciliwung yang dihadiri Direktur Utama PT Pertamina (Persero) Nicke Widyawati dan Walikota Depok, Mohammad Idris ini mengusung tema ‘Penyelesaian Krisis Iklim dengan Inovasi dan Prinsip Keadilan’. 

Rangkaian Hari Lingkungan Hidup Sedunia 2024 melalui Festival Ciliwung ini diisi dengan berbagai kegiatan, seperti Fun River Run, Arung Edukasi Sungai yang diikuti 161 peserta lari, dan 110 peserta arung ciliwung dari komunitas, dunia usaha, pelajar, dan masyarakat umum, dan Launching rencana pemulihan DAS Ciliwung dari PT. Pertamina berjudul Gerbang Biru Ciliwung. 

Selain itu, juga dilakukan penyerahan 200 bibit pohon dan 7 buah perahu karet kepada Komunitas-Komunitas Peduli Sungai Ciliwung untuk membantu rehabilitasi sungai dan menjaga kebersihan sungai.

Baca juga : Ibunda Mendagri Tito Karnavian Meninggal Dunia, Ini Lokasi Pemakamannya

Menteri LHK, Siti Nurbaya menyambut para pelari yang telah menjelajah kawasan sekitar Sungai Ciliwung sejauh 7,8 km.

"Rangkaian acara ini merupakan tindak lanjut dari hasil Ministerial Declaration On “Water For Shared Prosperity” pada The 10th World Water Forum 2024 di Bali. Salah satu komitmen yang disepakati adalah mendorong konservasi, perlindungan, dan keberlanjutan sumber daya air, termasuk air tanah, sebagai elemen penting untuk aktivitas manusia dan ekosistem, melalui pengembangan pengelolaan air yang berkelanjutan," ujar Menteri Siti dalam sambutannya, Sabtu (15/6).

Ia pun melanjutkan, bahwa dalam Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional (RPJMN) 2020-2024, Pemerintah memprioritaskan pemulihan 15 Daerah Aliran Sungai (DAS), salah satunya adalah Sungai Ciliwung. Sungai ini merupakan sungai strategis nasional dan ikon Kota Jakarta yang membentang sepanjang 119 KM dari hulu di Kabupaten Bogor hingga hilir di Jakarta Utara.

"Berdasarkan data status mutu air tahun 2023, sebanyak 18% status mutu air berada dalam kategori memenuhi baku mutu, 66% masuk ke dalam kategori cemar ringan, 16% dalam kategori cemar sedang, dan 0,3% dalam kategori cemar berat. Data ini menunjukkan masih perlunya tindakan pengendalian pencemaran air untuk meningkatkan persentase air yang memenuhi baku mutu," jelas Siti.

Baca juga : Di Australia, Menteri Bahlil Pamer Hilirisasi Rp 193 T Weda Bay Ramah Lingkungan

Siti mengucapkan apresiasi yang tinggi kepada para stakeholder yang telah terlibat langsung dalam menjaga Sungai Ciliwung, seperti 37 komunitas masyarakat peduli Sungai Ciliwung, Pemerintah Kota Depok, PT Pertamina (Persero), para aktivis, dan media masa yang telah secara bersama bahu-membahu menjaga kelestarian Sungai Ciliwung.

"Saya ada pesan khusus kepada para Komunitas dan Patroli Sungai, 'Jaga semangat, teruslah bekerja keras untuk mewujudkan sungai yang lestari sebagai tempat wisata dan dapat meningkatkan ekonomi masyarakat'. KLHK senantiasa akan terus membantu langkah kalian," tutur Siti.

Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK) berkomitmen memperbaiki kualitas Sungai Ciliwung dengan memasang 6 alat pantau otomatis dan 60 titik pantau kualitas air manual. KLHK juga telah membangun 53 unit infrastruktur pengolahan air limbah dan mendorong pelibatan masyarakat melalui 37 komunitas di Sungai Ciliwung. 

Strategi pengendalian pencemaran air dilakukan dengan penetapan regulasi terkait pengelolaan limbah, pengembangan teknologi hijau, serta pembangunan Infrastruktur Hijau. Pendekatan pentaheliks yang melibatkan pemerintah pusat dan daerah, sektor swasta, media, akademisi, dan masyarakat, sangat penting untuk menjaga keberlanjutan ekosistem sungai. 

Baca juga : Menteri Basuki Pastikan Jalan Tol IKN Siap Dilintasi Agustus 2024

KLHK mengajak semua pihak, termasuk dunia usaha, untuk berkontribusi melalui inisiatif pengelolaan dana CSR.

“Festival Ciliwung dapat menjadi inovasi kunci dalam penyelesaian krisis lingkungan melalui pendekatan holistik yang melibatkan masyarakat, pemerintah, dunia usaha, dan komunitas dalam upaya rehabilitasi ekosistem dan pengendalian pencemaran sungai”, ujar Siti.

Kegiatan Festival Ciliwung yang berlangsung dari Juni hingga Desember 2024 ini diharapkan dapat membangun peran serta masyarakat dalam merawat ekosistem Sungai Ciliwung, melestarikan budaya lokal, meningkatkan ekonomi masyarakat, serta memberikan edukasi tentang penyelamatan sungai dan mata air.
 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.