Dark/Light Mode

Pemerintah Paparkan Potensi Indonesia Jadi Pemimpin Produsen Hidrogen & Amonia Regional

Rabu, 19 Juni 2024 17:44 WIB
Deputi Menteri Koordinator Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves Jodi Mahardi. (Foto: Kemenko Marves)
Deputi Menteri Koordinator Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi Kemenko Marves Jodi Mahardi. (Foto: Kemenko Marves)

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah Republik Indonesia melalui Kementerian Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Kemenko Marves) menyoroti potensi Indonesia sebagai pemimpin produsen hidrogen dan amonia di tingkat regional.

Dalam upaya mencapai net zero emission, Indonesia dinilai memiliki keunggulan kompetitif dalam produksi hidrogen bersih yang dapat mendatangkan manfaat ekonomi yang signifikan.

Hidrogen akan memainkan peran penting dalam sistem energi global seiring dengan upaya berbagai negara untuk mendekarbonisasi dan membangun ekosistem hidrogen.

"Sumber daya gas alam yang melimpah, kapasitas penyimpanan CO2, dan potensi energi terbarukan menempatkan Indonesia sebagai pemimpin regional dalam produksi hidrogen," ujar Deputi Menteri Koordinator Bidang Kedaulatan Maritim dan Energi, Kemenko Marves Jodi Mahardi, dalam acara Indonesia International Hydrogen Summit 2024 yang diselenggarakan oleh Petromindo.com dan ON US ASIA di Hotel Mulia, Jakarta, Rabu (19/6/2024).

Jodi menambahkan bahwa Indonesia secara geografis dekat dengan negara-negara yang memiliki permintaan tinggi akan hidrogen bersih, seperti Jepang, Korea Selatan, dan Singapura, yang bersama-sama mewakili pasar hidrogen sebesar ~4 juta ton per tahun.

Baca juga : Dirut PHI Siapkan Empat Jurus Dukung Produksi Migas Nasional

Menurut Jodi, Indonesia memiliki cadangan gas terbesar kedua di Asia Pasifik dan potensi penyimpanan CO2 terbesar ketiga di kawasan tersebut untuk hidrogen biru.

Sementara itu, untuk hidrogen hijau, Indonesia memiliki potensi panas bumi terbesar kedua di dunia dan potensi kapasitas tenaga surya lebih dari 200 GW.

"Sektor hidrogen menghadirkan peluang baru bagi Indonesia untuk memanfaatkan sumber daya energinya yang melimpah guna mendorong pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi," jelas Jodi.

Seiring dengan upaya negara-negara untuk mencapai target net zero emission, permintaan hidrogen global diperkirakan akan meningkat lebih dari empat kali lipat antara tahun 2020 dan 2050.

Pada tahun 2023, terdapat 1.418 proyek hidrogen bersih yang diumumkan secara global, dengan nilai investasi mencapai USD 570 miliar di seluruh rantai nilai hidrogen.

Baca juga : Target Nol Emisi, Indonesia-Jepang Kembangkan Energi Hidrogen & Amonia

Amonia, yang merupakan bahan utama dalam produksi pupuk, dapat diproduksi menggunakan hidrogen hijau dan biru, sehingga menjadi lebih bersih.

Manfaat potensial dari amonia bersih bagi Indonesia antara lain sebagai bahan utama dalam produksi pupuk, industri besar di Indonesia dengan nilai pasar USD 4,5 miliar.

Amonia bersih juga dapat membantu mengatasi risiko ekspor pupuk Indonesia senilai USD 1 miliar yang terancam oleh regulasi CBAM (Carbon Border Adjustment Mechanism) yang diterapkan oleh negara-negara maju.

Pasar pupuk Indonesia yang signifikan dan berkembang juga merupakan basis pelanggan yang mapan untuk hidrogen.

Sebagai catatan, PT Pupuk Indonesia memproduksi 18,7 juta ton pupuk pada tahun 2023 dengan nilai pasar sebesar USD 4,5 miliar.

Baca juga : Pemain Indonesia Jay Idzes Bawa Timnya Promosi Ke Seri A Liga Italia

Pemerintah Indonesia telah mengembangkan rencana strategis dan sedang aktif membangun sektor hidrogen domestik dengan langkah-langkah konkret, seperti: meningkatkan efisiensi penggunaan hidrogen hingga di atas 50 persen mengembangkan akses ke jaringan listrik lokal dan skala mikro, menciptakan regulasi yang jelas tentang perdagangan emisi, pajak karbon, dan insentif, serta mengintegrasikan industri hidrogen dan peningkatan infrastruktur.

Produksi hidrogen rendah karbon sesuai dengan kebijakan perdagangan internasional, penggunaan bahan bakar rendah karbon untuk komoditas ekspor, dan perjanjian teknis bilateral juga menjadi fokus utama.

Pada kesempatan yang sama, dilakukan juga penandatangan MoU antara HDF Energy and Daewoo Engineering & Construction Co Ltd tentang Hypower Plant (H2 to Power) in Asia: Solutions to Decabornize refineries and Petrochemicals Industries.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.