Dark/Light Mode

Diperlukan Kerja Sama Antar Negara

Indonesia Berupaya Pangkas Kesenjangan Ekonomi Digital

Selasa, 28 Mei 2024 07:30 WIB
Menteri Komunikasi dan Informatika , Budi Arie Setiadi
Menteri Komunikasi dan Informatika , Budi Arie Setiadi

RM.id  Rakyat Merdeka - Upaya Indonesia memangkas kesenjangan ekonomi digital masih terus dilakukan. Kementerian Komunikasi dan Informatika (Kemenkominfo) melihat sejumlah tantangan masih dihadapi, sehingga upaya ini tidak bisa dilakukan Indonesia sendiri.

MENTERI Komunikasi dan Informatika (Menkominfo) Budi Arie Setiadi mengatakan, Indonesia membutuhkan kerja sama konkret untuk menekan kesenjangan ekonomi digital. Berbagai tantangan mulai dari kondisi geografis hingga investasi pun kerap dihadapi.

“Indonesia adalah negara besar yang terdiri belasan ribu pulau. Ini tantangan besar kami dalam membangun ekonomi digital,” ujarnya dalam keterangan pers, saat pertemuan bilateral dengan Digital Cooperation Organization (DCO), Senin (27/5/2024).

Meski demikian, Indonesia tetap konsisten mempercepat transformasi digital di berbagai bidang, sehingga bisa memberi dampak signifikan terhadap perekonomian. Hal itu sudah menjadi komitmen Pemerintah Indonesia.

“Kami berupaya mening­katkan ekonomi digital untuk menekan kesenjangan ekonomi dan digitalisasi, baik di Indo­nesia maupun negara-negara berkembang,” ujarnya.

Baca juga : Tunggu Pelantikan Presiden

Budi Arie menunjukkan berbagai bukti keseriusan Indonesia dalam menekan kesenjangan digital. Antara lain, Indonesia telah meluncurkan e-government dan menjalankan berbagai pela­tihan sumber daya manusia (SDM) di bidang teknologi untuk mencetak digital talent. Selain itu Indonesia juga akan meresmikan pusat data nasional (PDN).

Menurutnya, Pemerintah Indonesia responsif menyikapi perkembangan teknologi AI (Artificial Intelligence) dengan menerbitkan Surat Edaran Men­teri Kominfo Nomor 9 Tahun 2023 tentang Pedoman Etika AI.

“Sebagai negara berkem­bang, Indonesia juga secara aktif terlibat dalam banyak forum internasional yang membahas teknologi,” tuturnya.

Pendiri Relawan Projo ini menekankan pentingnya ko­laborasi yang berkelanjutan antarnegara untuk memangkas kesenjangan ekonomi digital. Khususnya di negara-negara berkembang.

“Dibutuhkan kebersamaan memajukan negara-negara berkembang di kawasan Se­latan dunia atau Global South,” katanya.

Baca juga : PAN Tak Gentar Hadapi Ahok

Sebelumnya, Sekretaris Jen­deral Kemenkominfo Mira Tayyiba menekankan penting­nya kolaborasi, yaitu solusi kolaboratif antara negara maju dan negara berkembang, antara produsen teknologi dengan pengguna teknologi, serta antara perusahaan teknologi global dengan para pemain industri lokal.

Dia menegaskan, kolaborasi antarpihak tersebut bersifat kru­sial mengingat di balik kemajuan teknologi yang pesat, terdapat ketidakseimbangan ekonomi yang berpotensi menimbulkan masalah baru bagi negara-negara berkembang.

Dengan memahami bahwa teknologi digital pada umumnya dikembangkan oleh negara maju dan kecanggihannya, terkadang belum cukup menjawab berbagai tantangan unik yang dihadapi oleh negara berkembang.

“Perlu membuka pintu untuk solusi kolaboratif menangani ketidakseimbangan dalam eko­nomi digital global,” kata Mira.

Sementara, Sekretaris Jen­deral DCO Deemah Al Yahya menjelaskan bahwa DCO sebagai mitra bersama akan berusaha mencapai nilai-nilai dan tujuan bersama dalam ekonomi digital.

Baca juga : Baznas Didorong DPR Bisa Bangunkan Raksasa Tidur

DCO juga mendukung pengembangan inovasi digital di banyak negara dengan segala tantangannya.

“Kami juga berkomitmen mendorong partisipasi serta kon­tribusi perempuan dalam digital ekonomi,” ujar Deemah.

Dia memandang setiap negara memiliki beragam tantangan yang dihadapi. Rata-rata negara berkembang memang mem­butuhkan banyak waktu untuk melewati tantangan itu. Seperti di Afrika dan Timur Tengah.

DCO akan memfasilitasi kerja sama dalam menanggapi tantangan dinamis dunia di era digital.

DCO akan berupaya men­dorong kerja sama antarnegara anggota di berbagai bidang termasuk inovasi digital dan tata kelola digital.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.