Dark/Light Mode

Dukung Pariwisata Bali Ramah Lingkungan

BKS Bakal Sulap Pelabuhan Benoa Seperti Hutan Kota

Jumat, 15 November 2019 15:49 WIB
Menhub Budi Karya Sumadi (kedua kiri) didampingi Gubernur Bali Wayan Koster (berbatik merah) saat mengunjungi Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat (15/11). (Foto: Dok. Kemenhub)
Menhub Budi Karya Sumadi (kedua kiri) didampingi Gubernur Bali Wayan Koster (berbatik merah) saat mengunjungi Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat (15/11). (Foto: Dok. Kemenhub)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Perhubungan (Menhub), Budi Karya Sumadi, mendukung pengembangan Pelabuhan Benoa, Bali, yang mengedepankan konsep hijau, sehingga lebih ramah lingkungan. Demikian disampaikan Menhub saat mengunjungi Pelabuhan Benoa, Bali, Jumat (15/11).

"Kemenhub memberikan support penuh kepada Pelindo III dan Pemprov Bali untuk mengembangkan Pelabuhan Benoa. Sebanyak 51 persen lahannya dibuat green seperti hutan kota, dan 49 persen itu untuk yang lain itu untuk cruise, curah cair, perikanan dan kontainer. Jadi bisa dikatakan ini lengkap, untuk pariwisata bagus, untuk logistik juga bagus," jelas pria yang akrab disapa BKS in.

Menhub mengatakan, Pelabuhan Benoa merupakan infrastrukur terpenting bagi pengembangan pariwisata di Bali khususnya untuk wisata yang menggunakan kapal-kapal pesiar (cruise). Dengan adanya pengembangan Pelabuhan Benoa, lanjut Menhub, yang awalnya Kapal Cruise tidak bisa bersandar ke depannya akan bisa bersandar. Dengan begitu, turis mancanegara dapat menikmati indahnya Bali dengan akses yang mudah.  

Baca juga : Kemenhub Dukung Peningkatan Kerja Sama Optimalisasi Pelabuhan Kuala Tanjung

“Hampir setiap bulan, dua kali kapal cruise datang ke sini dengan membawa penumpang lebih dari 1.000 orang. Bayangkan kalau mereka itu datang sebulan dua kali berarti ada lebih banyak lagi turis yang datang kesini dan ini perlu ditangani dan dimanfaatkan dengan baik karena bisa meningkatkan perekonomian dari sektor pariwisata,” ungkapnya.

“Saya berterima kasih kepada Gubernur Bali yang sudah mendukung pembangunan Benoa. Benoa ini sangat penting terutama berkaitan dengan pariwisata dan juga logistik,” tambahnya.

Gubernur Bali, Wayan Koster, menyatakan, konsep dan desain Pelabuhan Benoa telah disetujui setelah sebelumnya proses reklamasi diminta untuk dihentikan karena dikatakan merusak hutan lindung di sekitar Pelabuhan Benoa. "Kita sudah bahas secara mendalam dengan Pelindo III. Semua desainnya sudah kita setujui sesuai dengan harapan kita dan desainnya sudah final. Sudah saya tanda tangan dan masyarakat sudah mendukung karena ramah lingkungan," kata Wayan. 

Baca juga : Cedera, Salah Diragukan Tampil Lawan Setan Merah

Pelabuhan Benoa mempunyai empat Dermaga yaitu, Dermaga Selatan, Dermaga Timur, Dermaga Barat Selatan, dan Dermaga Barat Utara. Pelabuhan Benoa mempunyai terminal penumpang domestik dengan luas 752 meter persegi dan terminal penumpang internasional denga  luas 1.014 meter persegi. Ditargetkan pengembangannya akan rampung pada 2023. 

Berdasarkan data Pelindo III, pada 2019, ada 79 kapal cruise yang bersandar di Pelabuhan Benoa. Salah satu kelebihan kapal cruise dibandingkan dengan pariwisata berbasis transportasi udara adalah kapasitas angkutnya yang besar. Apabila pesawat terbang hanya mampu mengangkut 200-300 penumpang, kapal-kapal wisata dalam sekali angkut bisa membawa 2.000 hingga 3.000 wisatawan.

Dalam kunjungannya ke Pelabuhan Benoa, Menhub didampingi Gubernur Bali Wayan Koster, Dirjen Perhubungan Laut Agus H. Purnomo dan Dirut Pelindo III Doso Agung. Menhub dan Gubernur Bali kompak bermain gamelan bersama personil Kesatuan Penjaga Laut dan Pantai (KPLP) dari  Kantor Kesyahbandaran dan Otoritas Pelabuhan (KSOP) Benoa yang menyambut kedatangannya. [USU]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.