Dark/Light Mode

Dukung Publikasi, Ditjen Hortikultura Bekali Para ASN Pelatihan Jurnalistik dan Fotografi

Senin, 2 September 2019 20:52 WIB
Sesdit Hortikultura Kementan Liliek Sri Utami (berkerudung merah) bersama dengan para peserta pelatihan jurnalistik dan fotografi di Bogor, Sabtu (31/8). (Foto: Humas Kementan)
Sesdit Hortikultura Kementan Liliek Sri Utami (berkerudung merah) bersama dengan para peserta pelatihan jurnalistik dan fotografi di Bogor, Sabtu (31/8). (Foto: Humas Kementan)

RM.id  Rakyat Merdeka - Seiring berkembangnya zaman, berita dan informasi menjadi kebutuhan. Berita merupakan alat sebuah instansi untuk mempublikasikan kinerja instansinya. Berita baik maupun berita buruk akan mempengaruhi citra bagi instansi tersebut. Direktorat Jenderal Hortikultura menyadari pentingnya publikasi melalui berita. Kurang lebih satu tahun ini pemberitaan diproduksi sendiri oleh para pegawai yang melakukan kunjungan ke daerah. 

“Saat ini media online sangatlah krusial karena sangat efisien untuk menjangkau lapisan masyarakat. Oleh karena itu, Ditjen Hortikultura fokus dalam membuat berita yang riil, sesuai fakta, membangun dan independen,” ungkap Sekretaris Direktorat Jenderal Hortikultura, Liliek Sri Utami, saat membuka acara Pelatihan Jurnalistik dan Fotografi di Bogor, Sabtu(31/8).

Mengusung tema ‘Goreskan Penamu, Bidikkan Kameramu’, kegiatan ini bertujuan menggali bakat kepenulisan dan fotografi para kontributor lingkup Ditjen Hortikultura. Dalam sambutannya, Liliek berharap acara ini dapat dimanfaatkan sebaik mungkin oleh Aparatur Sipil Negara (ASN) yang menjadi peserta kegiatan. “Walaupun ASN bukan jurnalis, tapi bisa jadi jurnalis pemerintah yang professional dan cerdas. Semoga tahun depan bisa mengadakan pelatihan seperti ini lagi,” ungkapnya.

Baca juga : Siasati Kemarau, Ditjen Hortikultura Pacu Pengembangan Varietas Cabe Unggul

Kepala Sub Bagian Hukum dan Humas Direktorat Jenderal Hortikultura, Rico Simanjuntak, mengungkapkan bahwa acara ini terlaksana sejalan dengan misi Menteri Pertanian Amran Sulaiman. “Menteri berpesan agar pejabat tidak hanya di dalam kantor saja. Harus turun ke lapangan untuk meliput keadaan pertanian selanjutnya dipublikasikan kepada masyarakat,” ujar Rico.

Turut menghadiri, Kepala Bagian Umum, Sri Haryati, menyetujui bahwa masih banyak kinerja dan pembangunan hortikultura yang perlu dipublikasikan. Oleh karena itu, kegiatan ini sangat perlu diadakan, terlebih lagi di era digitalisasi saat ini. “Di sini kita belajar bersama-sama agar nantinya dapat memberikan informasi yang baik kepada masyarakat dalam bentuk tulisan dan dokumentasi,” ujar Sri.

Salah satu pemateri, Imam Solehudin, menyampaikan bahwa rilis sangat penting bagi sebuah instansi. Rilis merupakan representasi yang membentuk citra dari instansi tersebut. “Rilis itu penting, apalagi bila dipublikasi oleh media mainstream. Jika ada kesalahan dalam berita yang sudah terlanjur dipublikasikan, akan besar akibatnya. Walaupun nantinya dapat diubah, tapi ingatan pertama pembaca lebih kuat daripada yang kedua. Oleh karena itu penulisan yang baik sejak awal sangat penting demi menjaga citra suatu perusahan,” jelas Imam.

Baca juga : Kemenpora Gelar Pelatihan Jurnalistik Bidang Kehumasan

Dalam pelatihannya, pria yang berkecimpung di dunia penulisan sejak 2008 ini memberikan materi tentang teori, analisis dan praktik penulisan rilis berita. Mulai dari penulisan judul, pola, struktur hingga kutipan. Peserta juga diajak untuk melakukan simulasi wawancara yang topiknya ditentukan. “Kunci utama dari menulis rilis adalah tulisan yang kita tulis dapat dipahami oleh pembaca. Sejalan dengan tujuan pembuatannya, yakni menguatkan citra lembaga. Intinya, isi dari rilis tersebut dapat membentuk dan mengangkat citra lembaga itu sendiri. Semoga pelatihan ini dapat memotivasi peserta untuk menulis,” papar Imam.

Foto berita tak kalah pentinganya. Bidikan foto dapat mempertajam isi berita dan mendukung peristiwa yang terjadi. Teknik pengambilan foto ini disebut fotografi jurnalistik. Fotografi jurnalistik jelas berbeda dengan bidang fotografi lainnya karena menggunakan bahasa visual untuk menyampaikan pesan kepada masyarakat luas dan tetap terikat kode etik jurnalistik. Fotografi jurnalistik memiliki etika, pesan, norma, berita dan menampilkan momentum peristiwa dalam satu frame.

“Adanya dokumentasi berupa foto sangat penting. Dari foto, pembaca memiliki latar atas berita yang ditulis. Jadi, pembaca dapat lebih mendalami isi berita dan percaya kalau berita itu valid dan kredibel," papar Gunawan. [KAL]

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.