Dark/Light Mode

Mendes Ajak Mahasiswa Ikut Pelatihan Program Pemberdayaan Pembangunan Desa

Kamis, 20 Juni 2024 23:46 WIB
Foto: Kemendes PDTT.
Foto: Kemendes PDTT.

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Desa Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi (Mendes PDTT) Abdul Halim Iskandar mengajak para mahasiswa mengikuti pelatihan Program Pemberdayaan Pembangunan Desa.

Hal ini merupakan langkah mempercepat pembangunan desa untuk meningkatkan kesejahteraan masyarakat.

Hal itu disampaikan menteri yang akrab disapa Gus Halim ini dalam seminar yang digelar oleh BEM Universitas Gunung Jati (UGJ) Cirebon di Kampus Universitas Gunung Cirebon, Jawa Barat pada Kamis (20/6/2024).

Kemendes PDTT miliki program pemberdayaan. Sehingga, Gus Halim mengajak kepada para mahasiswa Universitas Gunung Jati untuk dapat mengikuti pelatihan-pelatihan khusus mahasiswa tentang pembangunan desa.

Baca juga : Tingkatkan Literasi Melalui Program Gerakan Indonesia Membaca

"KIta berharap di sini ada pegiat pembangunan desa, ada pelopor pembangunan desa, kita banyak program-program pelatihan itu. Khusus untuk mahasiswa dengan perlakuan dan metodologi yang berbeda. Harapannya adalah semakin tinggi perhatian kita di dalam proses pembangunan di desa," kata Gus Halim.

Mantan Ketua DPRD Jawa Timur ini menyampaikan bahwa pembangunan desa pada hakekatnya ada dua hal yamg substantif.

Pertama pembangunan bidang aparatur. Sedangkan yang kedua, pembangunan bidang pemberdayaaan.

Selain itu, kunci keberhasilan pembangunan di desa adalah data mikro by name, by addres, by location warga, keluarga dan lingkungan.

Baca juga : Dubes RI Zuhairi Misrawi Gelar Hari Kebudayaan Indonesia-Tunisia

Jika hal itu bisa diterapkan, kata Gus Halim, maka apa pun yang terjadi dalam proses pembangunan yang ada di desa pasti akan baik.

"Nah inilah yang kita garap, kita terus berupaya agar data mikro ini menjadi basis utama. Dan ini mengubah paradigma, bukan sekedar mengubah cara pandang tapi mengubah paradigma cara berpikir paling mendasar," tuturnya.

"Termasuk di dalamnya merubah tata berpikir dalam perencanaan pembangunan. Dulu perencanaan pembangunan didasarkan pada keinginan. Tapi, kita berupaya maksimal agar tidak didasarkan pada keinginan. Melainkan kebutuhan," sambung Gus Halim.

Dia menambahkan, permasalahan utama di dalam perencanaan pembangunan adalah ketidaktahuan adanya suatu masalah. Karena itu, data amat dibutuhkan.

Baca juga : Libur Idul Adha, BRI Pastikan Keandalan Layanan Perbankan

"Data menjadi salah satu kunci dalam segala hal. Inilah yang kita ubah dari data makro menjadi mikro. Kalau ini terwujud, maka saya yakin seluruh perencanaan pembangunan akan terjawab permasalahannya," ingatnya.

Lebih lanjut Gus Halim menjelaskan pentingnya transparansi dalam level pemerintahan. Dia menilai, emerintahan desa lebih transparan dibandingkan pemerintahan di atasnya. 

Sejak penyusunan APBDes, penyusunan rencana kerja pembangunan dan lainnya, selalu melibatkan representasi masyarakat.

"Jadi tidak hanya dihadiri perangkat desa, tapi juga harus ada keterwakilan kelompok di masyarakat. Apalagi, dalam transparansinya juga harus ditampilkan ditempat-tempat stragtegis. Transparansi di level pemerintahan yang sangat terbuka hanya ada di desa," tandasnya.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.