Dark/Light Mode

Wapres Jelaskan Enam Percepatan Pembangunan DOB Papua

Kamis, 6 Juni 2024 23:31 WIB
Wapres, Maruf Amin
Wapres, Maruf Amin

RM.id  Rakyat Merdeka - Pemerintah pusat berkomitmen untuk mempercepat pembangunan di daerah otonom baru (DOB) Papua, dalam sisa waktu empat bulan masa pemerintahan Jokowi-Maruf Amin.

"Sesuai dengan tugas saya dan juga program pemerintah, yang kita benahi sekarang, " kata Wakil Presiden (Wapres) Ma'ruf Amin dalam keterangan persnya usai meninjau permukiman nelayan Malawei di Kota Sorong, Papua Barat Daya, dikutip Kamis (6/6).

Wapres mengungkapkan, ada enam pondasi yang dibangun dalam menggenjot pembangunan DOB Papua. Pertama, lanjut Wapres, pada pembenahan sistem dan landasan hukum otonomi khusus (otsus) Papua.

"Dengan undang-undang yang baru itu, sudah berubah pengelolaannya, otsus ini. Dana pun juga tidak seluruhnya didrop, tetapi sebagian ada di pusat yang kemudian diturunkan dalam bentuk program. Ada yang grant, itu nanti langsung tidak ada di provinsi, tetapi juga di kabupaten/kota sehingga lebih bisa tersalur," ujarnya.

Baca juga : Sinar Mas Dukung Pembangunan Kebun Raya di IKN

Kedua, pemekaran wilayah menjadi empat provinsi di Papua, menjadi salah satu langkah strategis berikutnya.

"Kita harapkan dengan -pemekaran empat provinsi itu pelayanannya lebih bisa langsung karena kalau satu provinsi itu terlalu jauh," ungkap Wapres.

Ketiga, pentingnya kesiapan infrastruktur pendukung pemerintahan DOB.

"Kantor-kantor gubernur sudah kita siapkan dan sudah dianggarkan, tinggal dibangun, tinggal menunggu kesiapan yang sudah siap langsung dibangun. Artinya, sertifikatnya sudah selesai, tidak ada masalah. Jangan sampai dibangun nanti ada masalah, dipalang gitu kan. Jadi, semuanya clear. Pelepasan haknya clear dan sebagainya," kata dia.

Baca juga : AMANAH Gelar Pelatihan Pembuatan Parfum Dari Nilam Aceh

Keempat, pemerintah berfokus pada distribusi aparatur sipil negara (ASN) yang akan dialirkan ke tiap-tiap provinsi baru. Sama halnya dengan penyesuaian beban kerja yang sebelumnya ditanggung oleh provinsi induk kini harus ditransfer ke provinsi-provinsi baru.

"Distribusi ASN yang dulunya terpusat di induk itu, tidak mudah untuk mengalirkan berapa besar yang masuk di provinsi masing-masing, di masing-masing daerah," ujar Wapres.

Kelima, pemerintah meningkatkan pengawasan dan transparansi anggaran melalui pembentukan Badan Pengarah Percepatan Pembangunan Otonomi Khusus Papua (BP3OKP) atau disingkat sebagai Badan Pengarah Papua (BPP).

Kelembagaan BPP itu melibatkan keterwakilan tiap-tiap provinsi guna memastikan setiap anggaran memiliki hasil terukur.

Baca juga : Bahlil: PT Freeport Harus Bangun Smelter Di Papua

"Kita inginkan bahwa anggaran yang turun sekarang itu ada buktinya, ada jadinya. Tidak seperti tidak jelas," kata Wapres.

Terakhir, Wapres menuturkan, bahwa fokus akhir ialah penyiapan infrastruktur dan program yang mendukung pencapaian tiga tujuan besar, yaitu Papua Cerdas, Papua Sehat, dan Papua Produktif.

"Kita siapkan semua untuk menuju tercapainya Papua yang tiga hal itu, Papua Cerdas, Papua Sehat, Papua Produktif," ujar Wapres.

Dengan enam langkah strategis yang telah dibangun tersebut, pemerintah mengharapkan dapat mengakselerasi pembangunan di Papua dalam waktu yang tersisa sekaligus menyiapkan fondasi yang kokoh bagi pemerintahan mendatang.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.