Dark/Light Mode

Menteri Siti Teken Kerja Sama Dengan Bezos Earth Fund

Kamis, 27 Juni 2024 12:18 WIB
Menteri LHK Siti Nurbaya dan Senior Fellow BEF Lord Zac Goldsmith menunjukan naskah kerja sama. (Foto: Ist)
Menteri LHK Siti Nurbaya dan Senior Fellow BEF Lord Zac Goldsmith menunjukan naskah kerja sama. (Foto: Ist)

RM.id  Rakyat Merdeka - Menteri Lingkungan Hidup dan Kehutanan (LHK) Siti Nurbaya dan Bezos Earth Fund (BEF) menandatangani Nota Kesepahaman (MoU) kerja sama untuk pencapaian Nationally Determined Contribution (NDC) dan FOLU Net Sink 2030.

Penandatanganan dilakukan oleh Menteri Siti dan Senior Fellow BEF Lord Zac Goldsmith di sela-sela sesi khusus Indonesia pada Oslo Tropical Forest Forum (OTFF) 2024 di Norwegia, Selasa (25/6/2024). Momen penting ini juga disaksikan oleh Menteri Iklim dan Lingkungan Hidup Norwegia, Andreas Bjelland Eriksen.

"Pada acara istimewa hari ini, kita menyaksikan penandatanganan MoU antara KLHK dan Bezos Earth Fund (BEF). Hal ini dimaksudkan untuk mendukung kerja multipihak dari sektor swasta dan filantropi, serta kesejahteraan masyarakat lokal dan adat. Saya sangat yakin bahwa kemitraan baru ini akan sangat produktif di tahun-tahun mendatang," ujar Menteri Siti dalam keterangan tertulisnya, Kamis (27/6/2024).

Acara penandatanganan dilanjutkan dengan diskusi Menteri Siti dan Lord Zac Goldsmith tentang langkah-langkah kunci penanganan deforestasi Indonesia dan kekuatan kebijakan sektor kehutanan di Indonesia, yang intinya adalah high politics and strong actions.

Baca juga : RI-AS Perkuat Kerja Sama Ambisi Iklim

Lebih lanjut, Menteri Siti menyampaikan, kolaborasi ini berakar pada pengakuan dan komitmen bersama atas sejumlah hal. Pertama, Dukungan terhadap Kepemimpinan Iklim Indonesia. Yaitu mengakui target ambisius Indonesia untuk mencapai penyerapan bersih karbon dari sektor kehutanan dan penggunaan lahan lainnya pada 2030, sejalan dengan perjanjian internasional seperti Perjanjian Paris dan Konvensi Keanekaragaman Hayati. 

Kedua, Perluasan Upaya Konservasi. Yaitu komitmen untuk memperluas target perhutanan sosial, termasuk pengakuan hukum atas hutan adat, yang ditujukan untuk konservasi keanekaragaman hayati dan praktik pengelolaan lahan berkelanjutan.

Ketiga, Pembentukan Kawasan Konservasi. Yaitu inisiatif untuk mengelola kawasan konservasi yang ada dan membangun Taman Nasional baru di kawasan keanekaragaman hayati utama, untuk menjaga keanekaragaman ekologi dan meningkatkan ketahanan lingkungan. 

Keempat, Kemitraan Inovatif. Yaitu pengembangan kemitraan konsesi konservasi dalam konsesi penebangan, yang awalnya mencakup wilayah yang luas dan bertujuan untuk memperluas secara cepat guna melindungi ekosistem penting melalui izin inovatif dan revisi rencana bisnis.

Baca juga : Pertamina NRE-KPI Teken Kerja Sama Penyediaan Energi Rendah Karbon

Kelima, Dialog Kebijakan dan Penyelarasan Teknis. Yaitu Flfasilitasi dialog kebijakan untuk menyelaraskan metodologi Indonesia dengan standar global, memastikan pengakuan dan dukungan internasional terhadap praktik kehutanan dan penggunaan lahan yang berkelanjutan.

Keenam, Keterlibatan Multi-sektoral. Yaitu, keterlibatan dengan beragam pemangku kepentingan, termasuk komunitas lokal dan mitra internasional, untuk memastikan strategi implementasi yang komprehensif dan inklusif.

Menteri Siti mengatakan, kemitraan ini menggarisbawahi komitmen terhadap pembangunan berkelanjutan, konservasi keanekaragaman hayati, dan ketahanan iklim.

“Hal ini memanfaatkan keahlian dan sumber daya untuk mencapai dampak transformatif pada lanskap lingkungan hidup Indonesia," tutur Menteri Siti.

Baca juga : Menteri Siti Sebut Gaya Kepemimpinan Hijau Mulai Meluas di Indonesia

Dia bersyukur karena BEF merupakan filantropi besar dunia dan saya meyakini dengan dukungan ini semakin bisa terwujudkan kerja bersama antar semua stakeholders, yakni Pemerintah, Pemda, LSM, Dunia Usaha dan Komunitas. “Khususnya untuk penguatan konservasi dan kinerja restorasi hutan, serta hutan adat,” kata Menteri Siti.

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.