Dark/Light Mode

Menko Perekonomian: Applause Untuk Kerja Extraordinary

Smelter Satu Lajur Terbesar Di Dunia Resmi Start-Engine

Jumat, 28 Juni 2024 08:00 WIB
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi Menteri Investasi/Kepala BPKM Bahlil Lahadia (kemeja putih) dan Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas (baju krem) saat peresmian operasi Smelter PTFI di Gresik, Jawa Timur, Kamis (27/06/2024).
Menko Perekonomian Airlangga Hartarto didampingi Menteri Investasi/Kepala BPKM Bahlil Lahadia (kemeja putih) dan Direktur Utama PT Freeport Indonesia Tony Wenas (baju krem) saat peresmian operasi Smelter PTFI di Gresik, Jawa Timur, Kamis (27/06/2024).

 Sebelumnya 
Hadir pula Sesmenko Perekonomian Susiwijono Moegiarso, Deputi III Kemenko Perekonomian Elen Setiadi, Deputi V Kemenko Perekonomian Ali Murtopo Simbolon, Plt Dirjen Minerba Kementerian ESDM Bambang Suswantono, Anggota DPR RI, Juru Bicara Kemenko Perekonomian Haryo Limanseto, Pj Sekdaprov Jawa Timur Bobby Soemiarsono dan Bupati Gresik Fandi Akhmad Yani.

Berbicara saat peresmian, Tony Wenas mengatakan, penyelesaian megaproyek smelter single-line ini cukup challenging. “Ini tidak akan selesai tanpa bantuan dan dukungan Pemerintah serta stakeholder lainnya. Kami bersyukur komunikasi lancar dan baik dengan semua pihak. Dari jadwal pengerjaannya lima tahun, kami membutuhkan 1,5 tahun pematangan lahan. Sehingga waktu efektif menyelesaikan ini hanya sekitar 3 tahunan saja,” katanya.

Baca juga : Menteri Siti: Ini Momen Istimewa!

Smelter Manyar dilengkapi Unit Refinery, Unit Pemurnian Logam Mulia, Unit Oksigen, Unit Asam Sulfat dan Unit Desalinasi serta Unit Effluent and Wastewater Treatment Plant, untuk semaksimal mungkin memanfaatkan bahan baku, produk samping maupun limbahnya. Sehingga bisa mencapai high efficiency smelting dan refining process.

Selama ini, mineral dari penambangan di Papua, sebanyak 60 persennya diekspor. Hanya 40 persen saja yang dikirim ke Gresik dan dimurnikan melalui Smelting Gresik atau smelter yang pertama itu. Hasilnya, katoda tembaga sekitar 300.000 ton setiap tahun, dipakai untuk memenuhi kebutuhan dalam dan luar negeri. Sementara lumpur anodanya, diekspor karena smelter pertama belum mampu melakukan pemurnian logam mulia.

Baca juga : Posisi Zulhas Aman...

Nanti, setelah smelter kedua bisa produksi, pemurnian lumpur anoda 100 persen bisa dikerjakan di Indonesia. Sehingga, emas dan perak dalam bentuk batangan bisa diproduksi di Gresik. Smelter ini tergolong canggih, menggunakan teknologi Converting Smelter and Double Flash Smelting.

Dengan dua smelter beroperasi, maka kemampuan Indonesia mengolah konsentrat tembaga akan menjadi sekitar 3 juta ton pertahun, dan menghasilkan katoda tembaga hampir 1 juta ton pertahun. Ini berarti Indonesia akan masuk kategori empat besar negara produsen katoda tembaga.

Baca juga : Gerindra-Golkar Pisah Jalan

Bangsa Indonesia patut bangga dengan smelter baru yang dibangun Freeport Indonesia. Ini adalah tempat pemurnian tembaga dengan desain yang terbesar di dunia. Capaian ini menunjukkan bahwa bangsa kita sudah mampu melakukan hilirisasi industri. Tambang yang dihasilkan dari bumi Indonesia kini memiliki nilai yang tinggi. Pembangunan Smelter juga menciptakan banyak sekali lapangan kerja, memberi pemasukan tinggi untuk negara. Yang pada akhirnya membuat Indonesia makin mandiri dan makin maju.

Artikel ini tayang di Rakyat Merdeka Cetak edisi Jumat, 28 Juni 2024 dengan judul Menko Perekonomian: Applause Untuk Kerja Extraordinary, Smelter Satu Lajur Terbesar Di Dunia Resmi Start-Engine

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.