Dark/Light Mode

Luncurkan Empat Proyek OMS

Uni Eropa Gaet Bappenas Akselerasi Transisi Hijau

Jumat, 28 Juni 2024 06:20 WIB
Dubes Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi (tengah) bersama Deputi Bidang Polhukam Bappenas Bogat Widyatmoko (kiri) dan Direktur Pusat Ilmu Transdisipliner dan Keberlanjutan Institut Pertanian Bogor (IPB), Damayanti Buchori (kanan) di acara Forum Masyarakat Sipil Uni Eropa-Indonesia, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (27/6/2024). Foto: DOKUMENTASI LARASATI DYAH UTAMI/RAKYAT MERDEKA
Dubes Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi (tengah) bersama Deputi Bidang Polhukam Bappenas Bogat Widyatmoko (kiri) dan Direktur Pusat Ilmu Transdisipliner dan Keberlanjutan Institut Pertanian Bogor (IPB), Damayanti Buchori (kanan) di acara Forum Masyarakat Sipil Uni Eropa-Indonesia, di Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (27/6/2024). Foto: DOKUMENTASI LARASATI DYAH UTAMI/RAKYAT MERDEKA

RM.id  Rakyat Merdeka - Uni Eropa menggandeng Badan Perencanaan Pembangunan Nasional (Bappenas) Indonesia meluncurkan empat proyek baru Organisasi Masyarakat Sipil (OMS) untuk memgakselerasi aksi transisi hijau dan pembangunan berkelanjutan.

Peluncuran tersebut dilakukan di Forum Masyarakat Sipil Uni Eropa-Indonesia (EU-Indonesia Civil Society) di Hotel Hotel Indonesia Kempinski, Jakarta, Kamis (27/6/2024).

Proyek ini diresmikan Duta Besar (Dubes) Uni Eropa untuk Indonesia Denis Chaibi bersama Deputi Bidang Polhukam Bappenas Bogat Widyatmoko dan Direktur Pusat Ilmu Transdisipliner dan Keberlanjutan Institut Pertanian Bogor (IPB) Damayanti Buchori.

Baca juga : KPK Tetapkan Tersangka Korupsi Penyaluran Banpres

Dubes Chaibi menekankan pentingnya kolaborasi untuk pembangunan berkelanjutan dan transisi hijau. Dia juga menegaskan pentingnya memastikan masyarakat sipil menjadi bagian dari transisi ramah lingkungan ini bersama Pemerintah. Untuk itu, Uni Eropa ingin ikut andil mendukung pembangunan jangka menengah dan jangka panjang, serta ambisi Pemerintah Indonesia terkait transisi hijau.

“Kami punya pengalaman tertentu, tapi kami ingin belajar dari Indonesia tentang bagaimana masyarakat sipil dapat mendampingi transisi ini. Tidak ada gunanya memberi banyak aturan pada orang yang tidak mengikuti aturan jika mereka tidak yakin. Jadi ini tentang keyakinan masyarakat,” kata Chaibi.

Proyek pertama kerja sama ini bertema: Mendukung Kontribusi Masyarakat Sipil untuk Pembangunan yang Sejahtera, Adil dan Lestari dalam Transisi Energi dan Pemanfaatan Lahan Berkelanjutan. Proyek ini dilaksanakan oleh Auriga Nusantara dan WWF Indonesia, organisasi yang bergerak di bidang konservasi alam.

Baca juga : Rumah Tangga Digosipin Retak

Proyek yang berlangsung selama tiga tahun ini akan mendukung beberapa OMS di seluruh Indonesia untuk mengadopsi tata kelola penggunaan lahan yang bertanggung jawab dan proses transisi energi di Jambi, Kalimantan Tengah, Sulawesi Tenggara dan Sulawesi Tengah.

Proyek kedua bertema: OMS Berdiri Bahu Membahu Untuk Melindungi Mata Pencaharian Hutan. Program ini bertujuan memberdayakan masyarakat adat dan masyarakat adat dan masyarakat lokal (IPLC/ Indigenous Peoples and Local Communities) di Provinsi Jambi, Bengkulu dan Sumatera Barat agar mengelola hutan lestari secara inklusif.

Proyek ketiga bertema: Memperkuat Ruang Gerak Masyarakat Sipil dan Lingkungan yang Mengembangkan Kapasitas Organisasi Masyarakat Sipil Lokal untuk Mendorong Transisi Hijau yang Adil dan Inklusif di Indonesia. Program ini memperkuat jejaring OMS dengan pendekatan gender dan kepemudaan untuk mewujudkan transisi yang berkeadilan.
 Selanjutnya 

Update berita dan artikel RM.ID menarik lainnya di Google News

Dapatkan juga update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari RM.id. Mari bergabung di Grup Telegram "Rakyat Merdeka News Update", caranya klik link https://t.me/officialrakyatmerdeka kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.